JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ahli hukum tata negara Refly Harun kembali menyoroti tokoh-tokoh yang terlibat dalam kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
Menurut ahli hukum lulusan Universitas Gajah Mada itu, aktor paling krusial dalam kasus Brigadir J tak lain adalah istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Nyonya Sambo, menurut Refly Harun, mengetahui dua hal yang jadi kunci dari kasus kematian Brigadir J. Putri Candrawathi adalah orang yang harus diperiksa agar kasus baku tembak antar polisi tidak melebar jauh.
"Kalau kita bicara mengenai aktor yang terlibat, yang paling krusial adalah istri Ferdy Sambo itu sendiri," bebernya, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat (5/8/2022).
Menurut Refly Harun, setidaknya istri Ferdy Sambo pasti mengetahui dua hal yang penting dari kasus kematian Brigadir J.
"Paling tidak istri Ferdy Sambo mengetahui dua hal, satu kasus penembakan itu sendiri yang menyebabkan matinya Brigadir J, dia pasti tahu dan tidak mungkin tidak tahu," ungkap Refly Harun.
Sementara, hal yang kedua yang pasti diketahui istri Irjen Ferdy Sambo adalah latar belakang penembakan.
Hanya Putri Candrawathi yang bisa menjawab apakah benar ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadapnya, atau mungkin sebab lainnya.
"Yang kedua adalah dia tahu mengenai latar belakang kenapa penembakan itu terjadi, Apakah latar belakangnya benar karena pelecehan ataukah karena sebab-sebab lain," ucapnya.
Menurutnya, kasus kematian Brigadir J tidak akan melebar kemana-mana jika nyonya Sambo ikut diperiksa. Namun, alasan psikologis Putri Candrawathi membuat pemeriksaan itu belum bisa dilakukan.
"Sebenarnya dengan memeriksa seorang Putri Sambo atau istri Ferdy Sambo harusnya kasus ini tidak perlu muter kemana-mana, harusnya begitu," pungkas Refly.
Diketahui sebelumnya, Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo datangi Bareskrim Polri untuk pemeriksaan sebagai saksi kasus penembakan Brigadir J pada Kamis (4/8/2022) pukul 09.50.
Adapun terkait kasus penembakan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri serta meminta publik untuk tidak berasumsi macam-macam. Ia juga mohon doa agar istri dan anak-anaknya bisa melalui kondisi yang membuat mereka trauma.
"Terlepas dari apa yang telah dilakukan Yosua kepada istri dan keluarga saya, selanjutnya, saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk bersabar, tidak memberikan asumsi persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya," ucapnya.
"Saya mohon doa agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini. Sekian dan terima kasih," pungkas Irjen Ferdy Sambo di Bareskrim Polri. (*)