ADVERTISEMENT

Putin Teken Doktrin Maritim Rusia Terbaru, Tegaskan Amerika Serikat-NATO Ancaman Utama

Selasa, 2 Agustus 2022 09:00 WIB

Share
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Twitter/KremlinRussia_E)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Twitter/KremlinRussia_E)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Rusia dapat menggunakan kekuatan militernya dengan tepat untuk situasi di lautan dunia jika kekuatan lunak lainnya, seperti alat diplomatik dan ekonomi, habis, kata doktrin itu, mengakui bahwa Rusia tidak memiliki pangkalan angkatan laut yang cukup secara global.

Prioritas Rusia adalah mengembangkan kerja sama strategis dan angkatan laut dengan India serta kerja sama yang lebih luas dengan Iran, Irak, Arab Saudi, dan negara-negara lain di kawasan itu, menurut doktrin tersebut.

"Dipandu oleh doktrin ini, Federasi Rusia akan dengan tegas dan tegas membela kepentingan nasionalnya di lautan dunia, dan memiliki kekuatan maritim yang cukup akan menjamin keamanan dan perlindungan mereka," kata dokumen itu sebagaimana dilansir dari Reuters.

Pidato Putin tidak menyebutkan konflik di Ukraina, tetapi doktrin militer membayangkan "penguatan komprehensif posisi geopolitik Rusia" di Laut Hitam dan Azov.

Hubungan antara Rusia dan Barat telah mengalami ketegangan yang semakin dalam selama lima bulan konflik Ukraina.

Doktrin tersebut juga menetapkan Samudra Arktik, yang telah berulang kali dikatakan oleh Amerika Serikat oleh Rusia untuk dimiliterisasi, sebagai wilayah yang sangat penting bagi Rusia.

Garis pantai Rusia yang luas sepanjang 37.650 km (23.400 mil), yang membentang dari Laut Jepang hingga Laut Putih, juga mencakup Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Putin mengatakan pengiriman rudal jelajah hipersonik Zirkon ke fregat Laksamana Gorshkov akan dimulai dalam beberapa bulan. Lokasi penempatan mereka akan tergantung pada kepentingan Rusia, katanya.

"Kuncinya di sini adalah kemampuan angkatan laut Rusia ... Ia mampu merespons dengan kecepatan kilat kepada semua orang yang memutuskan untuk melanggar kedaulatan dan kebebasan kita."

Senjata hipersonik dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, dan Rusia telah melakukan uji peluncuran Zircon sebelumnya dari kapal perang dan kapal selam selama setahun terakhir.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT