Oknum Staf di SMPN 6 Kota Bekasi Diduga Cabuli Para Siswi, Pemkot Bekasi : Korban 9 Orang

Selasa 02 Agu 2022, 17:58 WIB
Foto : JF Sub Koordinator DP3A Kota Bekasi, Linda Ariesta. (Poskota/Ihsan Fahmi)

Foto : JF Sub Koordinator DP3A Kota Bekasi, Linda Ariesta. (Poskota/Ihsan Fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bekasi mengkonfirmasi terdapat 9 orang korban dalam dugaan pelecehan seksual terhadap oknum staff di SMP N 6 Kota Bekasi, Jawa Barat, terhadap siswinya.

Jabatan Fungsional (JF) Sub Koordinator DP3A, Linda Ariesta mengungkapkan, pihaknya mengunjungi sekolah terkait mengenai kasus tersebut. "Saya langsung berkordinasi dengan KPAD, karena kan kita tim yah, pas hari Senin setelah apel kita langsung meluncur ke TKP SMPN 6 itu," ujar Linda, Selasa (2/8/2022).

Linda mengatakan pihak SMPN 06 Kota Bekasi cukup kaget atas viral insiden tersebut di sosial media. Namun, dikatakannya pihak sekolah telah melakukan pertemuan dengan terduga pelaku untuk menjelaskan duduk perkara dugaan pelecehan seksual.

Ia menyebut saat DP3A Kota Bekasi dan Komisioner Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi datang, terduga pelaku telah diamankan oleh Polres Metro Bekasi Kota. Hingga pihaknya belum menemui terduga pelaku. "Tapi lebih dulu polres yang datang ke SMP 6 itu, jadi sudah langsung mengamankan pelaku, dibawa langsung ke Polres," terang Linda.

Namun, saat itu pihak sekolah mengumpulkan Siswa, dan mendapatkan sembilan orang diduga korban pelecehan seksual yang dilakukan terduga pelaku, dan menggali pernyataan masing masing murid yang berada di kelas 8 dan 9.

Linda menyebut dari sembilan orang tersebut ada yang merupakan alumni yang telah lulus sekolah di SMP N 6 Kota Bekasi Tersebut. "Setelah kita gali, dari anak satu dengan anak lainnya, sampai sembilan orang tuh kemarin yang sudah kita wawancarai," kata Linda saat ditemui di Pemkot  Bekasi.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dua dari sembilan siswa mendapatkan kontak fisik dengan terduga pelaku yang diketahui sebagai staff perpustakaan. "Ada dua anak dari sembilan orang itu yang satu dipeluk dari belakang, terus yang satu lagi dipegang tangannya," tuturnya.

"Dari situ kita tanyakan ternyata trauma, saya takut katanya," ungkapnya. Hingga kini, pihaknya masih melakukan pendampingan terhadap sembilan korban, sambil menunggu proses penyelidikan oleh Kepolisian. (Ihsan Fahmi)

Berita Terkait

News Update