ADVERTISEMENT

Ya Ampun! Kasus KDRT dan Pelecahan Seksual terhadap Anak Jadi yang Tertinggi Di Kabupaten Bekasi

Sabtu, 30 Juli 2022 19:09 WIB

Share
Ilustrasi pencabulan anak. (foto: dok poskota)
Ilustrasi pencabulan anak. (foto: dok poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi mencatatkan sejak Januari hingga 27 Juli 2022, kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan mencapai 119 orang.

"Rekap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak per Januari - Juli 2022, total sebanyak 119 kasus," tutur Fahrul dalam keterangannya kepada Poskota, Sabtu 30 Juli 2022.

Adapun pada laporan tersebut kekerasan terhadap perempuan tercatat 60 kasus. 

Dengan kasus tertinggi sebagai korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Urutan kedua, yakni kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), ketiga yakni terkait pelecehan seksual.

"Dari 60 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan, terbanyak yaitu KDRT dengan 27 kasus, lalu KBGO 8 kasus, dan pelecehan seksual 7 kasus," tuturnya.

Tak hanya itu, kasus lainnya antara lain, kekerasan dalam pacaran sebanyak 6 kasus, kekerasan terhadap perempuan 4 kasus, Kekerasan mantan pacar 3 kasus, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) 2 kasus, serta persetubuhan, kekerasan mantan suami, dan perselingkuhan masing-masing tercatat satu kasus.

DP3A Kabupaten Bekasi juga Catat kekerasan terhadap anak sejak Januari hingga 27 Juli mencapai 59 kasus.

Kasus tertinggi dengan jenis pelecehan seksual terhadap anak, kedua yakni jenis kasus perebutan hak asuh anak, dan ketiga persetubuhan anak.

"Sementara terhadap kekerasan anak, terbanyak dalam hal kasus pelecehan seksual anak dengan jumlah 16 kasus, perebutan hak asuh anak 10 kasus dan 8 kasus terkait kasus persetubuhan anak," pungkasnya. 

Tak hanya itu, terdapat kasus pemerkosaan anak mencapai 4 kasus.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Cahyono
Contributor: Ihsan Fahmi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT