ADVERTISEMENT

Kejam! Enggan Siapkan Makanan untuk Suami, Istri Ditusuk 18 Kali Pakai Pisau Dapur Hingga Tewas

Kamis, 28 Juli 2022 08:47 WIB

Share
Jajaran Polda Banten saat menggelar rilis media kasus suami bunuh tusuk istri hingga tewas. (foto: poskota/haryono)
Jajaran Polda Banten saat menggelar rilis media kasus suami bunuh tusuk istri hingga tewas. (foto: poskota/haryono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Tidak melayani suami dengan baik menjadi motif dibalik peristiwa pembunuhan suami terhadap istri di Kampung Pabuaran, Desa Malanggah, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang.

Naisan (30) kesal lantaran istrinya enggan menyiapkan makanan saat dirinya akan berangkat kerja. Kekesalan semakin memuncak lantaran Sri Purwanti (25) sang istri juga melontarkan kata-kata yang tidak pantas.

Kabidhumas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga, menjelaskan, peristiwa kekerasan dalam lingkup keluarga ini terjadi pada Minggu 24 Juli 2022 sekira pukul 15.30 WIB.

Berawal saat korban sedang memasak makanan yang diminta pelaku sebelum berangkat bekerja. Namun, karena melontarkan ucapan yang tak pantas, terjadi cekcok mulut ketika sedang memasak.

"Keributan semakin besar lantaran Naisan juga menaruh curiga istrinya melakukan perselingkuhan dengan laki-laki lain," ujar Shinto Silitonga saat konferensi pers di Mapolres Serang pada Rabu 27 Juli 2022.

Dirinya yang sudah dalam keadaan emosi, tanpa berpikir panjang mengambil sebilah pisau yang berada di meja dapur dan langsung menusukkan 2 kali di bagian pinggang kiri. Korban yang saat itu sedang memasak terjatuh. 

"Melihat korban sudah tidak berdaya, pelaku justru menusukkan pisaunya berkali-kali ke bagian punggung. Pada tusukan terakhir, pisau masih tertancap di punggung korban," terang Kabidhumas didampingi Wakapolres Kompol Rahmat Sampurno, Kasatreskrim AKP Dedi Mirza dan Kasihumas Iptu Dedi Jumhaedi.

Tubuh korban yang bersimbah darah, kemudian dipindahkan ke ruang TV dan melarikan diri karena takut diamuk massa dan menyerahkan diri ke Polsek Pamarayan. 

Selang beberapa menit kemudian, anak korban berusia 5 tahun yang baru saja pulang dari bermain menangis kencang ketika masuk ke dalam rumah dan menemukan ibunya sudah dalam keadaan bersimbah darah.

"Tangisan anak korban mengundang perhatian tetangga setempat, tetangga pun langsung mencari pertolongan. Korban dibawa ke Puskesmas Tunjung Teja dan akhirnya meninggal dunia," kata Shinto.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT