ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Seni Berperang Jatuhkan Lawan

Kamis, 28 Juli 2022 08:27 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Seni Berperang Jatuhkan Lawan. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Seni Berperang Jatuhkan Lawan. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"SERANGLAH bagian terlemah untuk menjatuhkan lawan,” kata mas Bro begitu memasuki warteg di ujung gang, milik Ayu Bahari. Warteg langganan makan siang bersama dua sohibnya, Yudi dan Heri.

“Emang lo mau perang, sepertinya lo nggak punya musuh,” kata Yudi.

“Ini perang antar pendukung bakal calon presiden, setidaknya perang komentar,” kata mas Bro.

“Kalau itu medan pertempuran sudah dikasih bendera partai,” ujar Heri.

“Kan tidak semua bakal capres berasal dari partai. Pak Anies misalnya tidak punya partai?” tanya mas Bro.

“Tapi dicalonkan dari partai, penyerangnya juga dari partai, minimal simpatisan partai yang mendukung calon lain,” timpal Yudi. “Permainan baru tahapan awal dengan menyerang tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi,”

“Gue paham, maksud sampeyan, pak Ganjar dan pak Anies yang sering diserang untuk menggerus elektabilitas,” kata Heri.

“Ibarat pohon, tambah tinggi akan semakin dihempas angin kencang,” kata mas Bro. “Jika akarnya kuat, dapat tetap kokoh, takkan tumbang”

“Jadi kedua tokoh tersebut cukup kokoh, meski sering dihempas, tetap berada di atas, tiga besar bursa capres,” ujar Heri.

“Boleh jadi hempasannya an tidak tepat. Ibarat strategi perang, bukan bagian terlemah yang diserang, takkan jatuh,” kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT