ADVERTISEMENT

Pemekaran DOB Bogor Timur Kembali Didorong dan Tidak Akan Bebani APBN

Rabu, 27 Juli 2022 00:04 WIB

Share
Ketua Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana dan lainnya. (panca)
Ketua Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana dan lainnya. (panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Presedium Bogor Timur kembali mendorong percepatan pemekaran Calon Daerah Otonomi Baru (DOB) setelah dicabutnya moratorium Papua dan dibuat beberapa provinsi baru.

Ketua Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana mengatakan, pihaknya bersepakat dengan Pemda dan Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor untuk segera berkonsultasi dengan Kemendagri, Wakil Presiden Indonesia, KSP, Komisi II DPR RI dan Gubernur Jawa Barat, yang telah disusun untuk bulan Agustus dan September mendatang.

"Kemudian yang selanjutnya kita membuat tim antara presidium, pemda dan DPRD terkait penyiapan infrastruktur persiapan calon kabupaten Bogor Timur," ungkapnya usai melakukan konsolidasi di Kantor Bupati Bogor.

Menurut Alhafiz, nantinya Kabupaten Bogor Timur akan memiliki ibukota daerah di Kecamatan Jonggol.

"Letaknya antara Desa Singasari dan Singajaya, 30 hektar lahan fasos fasum pemda telah siap disana," ujarnya.

Dalam pemekaran Bogor Timur sebagai DOB, Alhafiz menegaskan bahwa wilayah tersebut tidak akan membebankan biaya pemekaran kepada APBN.

"Karena ini kan terkait dengan kebijakan strategis yang ada di pemerintahan pusat, maka kita juga ingin mengambil ruang bogor timur menyangkut kesiapan keuangan daerah yang ada di bogor timur, kita tidak akan membebani keuangan APBN, kita mampu dengan membiayai lewat APBD Kabupaten induk dan provinsi dan potensi di bogor timur yang sudah mencapai 700 M, tidak perlu membebani APBN dan ini atensi kita ke pemerintah pusat," tegasnya.

Hingga saat ini, Jawa Barat adalah provinsi di pulau Jawa yang Kota dan Kabupatennya paling sedikit diantara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Alhafiz pin mengatakan, di Bogor Timur sendiri sebentar lagi memiliki perguruan tinggi bertaraf negeri.

"Universitas di kita sudah ada UPN di yang letaknya di Kecamatan Tanjungsari, sudah pembebasan lahan seluas 30 hektar dan akan diteruskan hingga 200 hektar, itu juga salah satu syarat buat kita, selain itu, kampus swasta kita juga udah banyak di bogor timur, persyaratan untuk menjadi DOB sudah sangat mencukupi semua," paparnya.

Menurut Alhafiz, saat ini Presedium Bogor Timur hanya perlu melanjutkan sinergisitas dengan Pemkab dan DPRD Kabupaten Bogor untuk terus mengawal persiapan Kabupaten Bogor Timur.

"Selain itu juga, kita akan melakukan pertemuan konsorsium dengan pengusaha yang ada di bogor timur itu diagendakan juga oleh pemkab bogor, tetapi lewat presidium pada ketua pokja dua yang menghandle terkait persiapan potensi-potensi yang ada di bogor timur, khususnya pengusaha-pengusaha yang ada," singkatnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, pihaknya memfasilitasi pertemuan antar Presedium Bogor Timur, anggota DPRD Dapil II dan beberapa SKPD terkait untuk membicarakan rencana kerja ke depan.

"Dari dulu sudah komitmen dan konsisten kita memfasilitasi, masalahnya DOBnya mau barat ataupun timur bolanya ada di pemerintah pusat karena masih moratorium, tapi bukan berarti moratorium kita berselimut, nanti barat juga akan bersama-sama dengan timeline tadi itu forumnya kita akan konsultasi ke gubernur," pungkasnya. (panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT