ADVERTISEMENT

Mau Dinikahi Selalu Dilarang, Ternyata Mau Dipakai Sendiri

Rabu, 27 Juli 2022 06:38 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Mau Dinikahi Selalu Dilarang, Ternyata Mau Dipakai Sendiri. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Mau Dinikahi Selalu Dilarang, Ternyata Mau Dipakai Sendiri. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NURDIN (27) udah lama ingin menikahi Dian (24) pacarnya selama ini. Tapi kakak kandungnya, Mita (30) selalu melarang dengan alasan Nurdin masih terlalu muda. Ternyata, beberapa hari lalu Mita dan Dian pacarnya dipergoki beradegan lesbi. Nurdin naik pitam, sehingga kakak kandung dan pacar itu dibunuhnya.

Kakak kandung sayang sama adik, itu sudah lumrah. Tapi jika kasih sayang kakak kandung wanita itu justru sampai melarang sang adik menikahi kekasihnya, itu perlu dipertanyakan. Apa lagi bila kakak wanita itu juga sudah cukup umur tapi tak juga menikah. Jangan-jangan si kakak memang punya kelainan seks, yang di era milenial ini disebut LGBT atau lesbi menurut istilah lama.

Nurdin warga Rambutan Kabupaten Musi Banyuasin, sudah punya pacar definitip namanya Dian. Mereka sudah merencanakan hendak menikah, karena kedua kubu –para calon besan– sudah menyetujui. Lamaran sudah dilasanakan, tinggal menentukan hari eksekusi alias menikah resmi. Apakah di gedung, atau sekedar pernikahan sederhana di kantor KUA saja.

Tapi rencana nikah Nurdin ini justru dioposisi oleh kakak kandungnya Mita, yang hingga sekarang belum juga menikah. Kata si kakak, Nurdin terlalu hijau untuk mengemban sebuah rumahtangga. Tunggu saja nanti jika sudah usia 30 tahun, sehingga lebih mateng jiwanya, tidak mudah terkena godaan dan piawi mengendalikan rumahtangganya. “Masih muda kok kepengin nikah, nanti pada akhirnya jadi beban negara juga.” Nasihat Mita.

Begitulah, Mita telah menjadi pemimpin oposisi dalam keluarga orangtua Nurdin. Setiap yang berseberangan dengan dirinya, dicap sebagai dungu. Tak aneh banyak orang memanggilnya sebagai “Mita Gerung”. Mestinya kan rencana pernikahan adiknya itu didukung bukan malah dijegal. Apakah dia tak mau dilangkahi oleh adiknya? Itu kan kepercayaan orang Jawa, sedang dirinya orang Palembang.

Tanpa sengaja beberapa hari lalu Nurdin memergoki kakaknya berciuman dengan Dian kekasihnya. Sadarlah dia bahwa ternyata kakak kandungnya itu punya kelainan seks alias penyandang LGBT. “Pantesan aku mau nikahi Dian dilarang dan diopisisi, ternyata mau dipakai sendiri.” Ujarnya sambil cari pentungan.

Nurdin marah besar. Bukan saja pada kakak kandungnya, tapi juga pada Dian. Maka demi asas keadilan, dia tak hanya mau menghabisi kakak kandungnya, tapi juga kelasihya sekalian. Maka setelah bawa pentungan besi pipa dua inci, langsung saja keduanya digetok kepalanya dengan sekuat tenaga. Sekali pukul Mita dan Dian langsung ambruk dan tewas.

Nurdin pun bermaksud mengakhiri hidupnya dengan minum obat nyamuk. Tapi mungkin porsinya tak memadai, tak mati-mati juga. Akhirnya dia langsung ke Polsek Rambutan menyerahkan diri bahwa baru saja telah membunuh dua orang. Mau dihukum seberat apapun silakan, tidak akan minta pembebasan bersyarat, apa lagi minta istri jadi penjamin.

Lha wong dirinya juga masih bujangan kok ya..... (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT