Ekosistem mangrove mempunyai potensi yang besar dalam menyerap dan menyimpan karbon hingga lima kali lipat dibandingkan hutan tropis.
“Dengan menjaga ekosistem mangrove kita telah melakukan mitigasi bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim,” jelas Kasal.
Sementara itu Menteri LHK RI Siti Nurbaya menegaskan bahwa Indonesia mempunyai komitmen kepada dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mangrove adalah bagian yang cukup strategis dan besar dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca tersebut.
“We have our commitment from Indonesia to the world untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung, World Bank Country Director For Indonesia And Timor Leste, United Nation Resident Coordinator, Sekretaris Jenderal Asean, Duta Besar Amerika Serikat, Duta Besar Jepang,
Hadir pula, Duta Besar Jerman, Duta Besar Uni Eropa, Duta Besar Uni Emirat Arab, Duta Besar Republik Korea, Gubernur Dan Jajaran Forkopimda Banten, Pejabat Daerah dan Forkopimda yang mengikuti secara Vicon, Pejabat Utama Mabesal dan Pemimpin Kotama TNI AL wilayah Jakarta, Pimpinan Sedayu Group Project dan Manager PIK 2. (*/win)