ADVERTISEMENT

Pasca Ada Pasien Ditandu Gunakan Sarung, Kades Simpang Tiga Pandeglang: Mayoritas Jalan Rusak

Sabtu, 23 Juli 2022 19:00 WIB

Share
Kepala Puskesmas Patia Sri Rizk dan jajarannya saat kunjungi pasien yang ditandu. (Foto: Ist).
Kepala Puskesmas Patia Sri Rizk dan jajarannya saat kunjungi pasien yang ditandu. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pasca adanya pasien asal Kampung Ciririgi, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang yang ditandu dengan menggunakan kain sarung pada Kamis (21/7/2022) lalu.

Kepala Desa Simpang Tiga, Kecamatan Patia, Nur Saputra mengungkap kondisi akses jalan di wilayah tersebut. Menurut Kades, akses jalan di wilayahnya mayoritas kondisinya rusak.

"Di desa kami masih banyak jalan yang rusak. Ngarana geh di kampung di jero (namanya juga di kampung di pedalaman). Sadayana geh jalan na rusak (semuanya juga jalannya rusak)," ungkap Kades Nur Saputra, Sabtu (23/7/2022).

Adapun soal warga nya yang sakit dan ditandu dengan menggunakan kain sarung menuju Puskesmas Patia. Kades mengaku, memang benar karena jalannya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. 

Itu juga kata dia, jalan tersebut baru beberapa tahun lalu diperlebar dengan membebaskan sebagian lahan sawah milik warga di wilayahnya. Karena sebelumnya jalannya kecil.

"Namun, memang selain jalan sawah ada juga akses yang lain yang bisa masuk mobil tapi rusak. Kemungkinan supaya jaraknya lebih dekat, akhirnya pasien ditandu melalui jalur itu (pesawahan, red)," jelas Kades.

Diakuinya, jalan yang dilintasi warga menandu pasien menuju Puskesmas itu sejauh 200 meter. Dan sebetulnya, jalan tersebut merupakan akses alternatif bagi warga di kampung tersebut.

"Tapi memang, akses jalan di desa saya masih banyak yang rusak. Tidak seperti di desa - desa yang berada di daerah perkotaan," katanya.

Saat ditanya apakah jalan yang dilalui menandu pasien itu ada rencana akan dibangun atau diajukan pembangunan kepada Pemda Pandeglang. Kades mengaku, kalau dibangun ia memang harus, karena itu kebutuhan masyarakatnya juga.

Namun, jika melihat anggaran dari Dana Desa (DD) sejauh ini belum memungkinkan, karena sebagian besar anggaran dialokasikan kepada Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT