JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat bicara terkait salah satu sekolah di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) yang di lockdown akibat adanya siswa yang terpapar Covid-19.
"Itu kan sudah menjadi aturan kita, protap kita kalau ada peningkatan disitu terkait covid udah ada prosedurnya, itu tugas kita sebagai satgas covid punya tugas," ujar Ariza di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 Juli 2022.
Maka dari itu, untuk mencegah meluasnya Covid-19, Aria meminta kepada kawan-kawan media untuk mensosialisasikan masyarakat khusunya warga Jakarta untuk segera melengkapi vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster.
"Mari dukungan temen-temen dari media bantu sosialisasikan agar semua segera memastikan utk mendapatkan booster atau vaksin ketiga, semua kebijakan sudah disusun pemerintah pusat, daerah, terkait penggunaan vaksin ketiga," tuturnya.
Ariza mengungkapkan, untuk bad ocupancy rate (bor) di Jakarta sendiri sudah terpakai 19 persen dan dari 3.608 tempat tidur sudah terpakau 670 tempat tidur yang terpakai. Kemudian untuk ruang ICU sendiri dari 610 yang terpakai 71 atau sekitar 12 persen.
"Semua fasilitas sarana prasarana, tenaga kesehatan, terus kita siapkan kesiapsiagaannya kita dukung, kita tingkatkan, vaksin juga kita dorong pemerintah pusat juga dorong," tandasnya.
"Kami Pemprov juga memastikan juga bahwa ada peningkatan penggunaan atau pelaksanaan dari vaksin atau booster ketiga, terus kami upayakan," pungkasnya menambahkan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Camat Cilandak, Jakarta Selatan, Djaharuddin membenarkan bahwa ada tiga siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 85 Jakarta, yang berada di Jakarta Selatan (Jaksel) terkonfirmasi positif Covid-19.
Dikatakan Djaharuddin, awal mulanya hanya satu siswa kelas 8 B yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, siswa tersebut terakhir masuk sekolah pada hari Rabu tanggal 13 Juli 2022.
Dengan ditemukannya kasus tersebut membuat sekolah harus melakukan lockdown selama 10 hari yang terhitung tanggal 18 Juli hingga 28 Juli 2022.
"Ya du lockdown kalo liat dari situ dari 18 Juli ya. Iya 10 hari," kata Camat Cilandak, Djaharuddin, saat dikonfirmasi wartawan. (Aldi)