Yang hendak saya katakan adalah jangan karena terbius “Tiga Ta”, lantas menyembunyikan fakta dan peristiwa untuk melindunginya. Jangan karena berlatar belakang “Tiga Ta” , kemudian semena – mena, semaunya dengan segala cara menutupi kesalahannya.
Ini sikap yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur falsafah bangsa kita, Pancasila. Sikap semacam ini menjadi contoh keburukan, apalagi jika dipertontonkan oleh pejabat publik, yang mestinya menjadi panutan dalam menegakkan keadilan.
Mari, jangan mudah tergoda pesona dunia yang dapat mengubah fakta menjadi dusta. ( Azisoko )