Edan! Gegara Terlilit Utang Rp11 Juta, Bayi 8 Bulan di Pademangan Dijual oleh Sepupu Rp30 Juta

Rabu, 20 Juli 2022 20:30 WIB

Share
Tersangka penjualan bayi saat diamankan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok. (foto: ist)
Tersangka penjualan bayi saat diamankan di Polres Pelabuhan Tanjung Priok. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus penjualan bayi terjadi di Pademangan, Jakarta Utara. Penjualan bayi tersebut ditenggarai lantaran orang tua si balita yang berinisial S memiliki hutang dengan sepupu berinisial AM (51).

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Sang Ngurah Wiratama, mengatakan, AM kesal lantaran hutang yang di tinggalkan suami S tak kunjung lunas.

Hal tersebut yang membuat AM nekat menjual anak S yang masih berumur delapan bulan. 

“Sebenarnya yang ngutang bapaknya yang berlayar ini, bukan utang ibunya. Bapaknya nggak tau masalah penjualan anak ini,” ucapnya di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu 20 Juli 2022.

“Utang si bapak, tapi yang ditagih si S, karena si bapaknya ini lagi berlayar, Rp 11 juta,” sambungnya.

Lebih rinci Wiratama menjelaskan, alasan S pasrah bayinya dijual oleh sepupunya, lantaran tertekan karena mendapat intimidasi dan ancaman terus menerus dari AM.

Ibu dari dua anak ini pun tak bisa mentolerir ucapan dan cemoohan yang kerap dilancarkan AM. Ia pun mengikhlaskan bayinya di lego Rp30 juta untuk menutupi hutang milik sang suami.

“Karena posisinya dia juga ada anak lain, dalam kondisi diancam dan diusir dari kontrakan, kemudian dia juga takut dilaporkan polisi, daripada dia luntang lantung sama anaknya, karena ketakutan, dia ikutin apa maunya si tersangka,” terangnya.

Wiratama memaparkan metode AM dalam memasarkan bayi tersebut menggunakan sebuah aplikasi pesan singkat dan hanya disebarkan kepada orang terdekatnya.

“Menawarkan ke beberapa orang lewat WhatsApp, dia sebarin hanya kepada orang yang dia percaya, berhubung kita juga ada namanya patroli siber, kita berhasil mengungkapnya,” pungkasnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar