BANYAK duda, tapi yang terlalu celamitan mungkin hanya Mbah Jaya Markenthu, 55, dari Jombang (Jatim) ini. Ada tetangga gadis ABG baru main layang-layang, dirayu dan diajak “melayang-layang” di ranjang.
Karena jadi keseringan, dan akhirnya Siti, 14, pun hamil. Keluarganya mencak-mencak.
Di negeri kita ini aneh, usia 55 tahun sudah disebut kakek-kakek. Padahal Menpora kita yang mengurusi pemuda dan olahraga, saat ini sudah berusia 60 tahun. Sebab dilihat secara pisik, usia 55 tahun masih sehat dan enerjik, apa lagi jika didukung oleh keuangan yang memadai, bisa tampak seperti balita (di bawah lima puluh tahun).
Sebaliknya yang keuangannya tipis, baru berusia kepala empat sudah sudah kelihatan tua. Lebih-lebih di tanggal tua, nampak puceeet melulu, memikirkan banyak bon di kantor.
Mbah Jaya Markenthu dari Mojowarno Jombang ini sebetulnya tampilannya lebih muda dari usia sebenarnya, apa lagi rajin pakai Ilmu Hitam (baca: semiran rambut).
Problem ekonomi ya tak menjadi masalah, karena belum pensiun dari tempat kerjanya, Jika ada masalah, hanya satu yakni soal kebutuhan biologis. Sebab dirinya kini dalam kondisi duda. Tidak jelas, duda ditinggal mati atau cerai.
Sejak menjalani hidup bersolo karier, Mbah Jaya Markenthu sepi dari kegiatan “setrom-menyetrom”.
Mau kawin lagi, sepertinya anak kurang setuju, khawatir warisannya nanti terbagi oleh ibu baru. Maka saran anak-anak, “Sudah tua mau ngapain lagi Pak, mending memperbanyak ibadah,” kata mereka.
Padahal tujuan Mbah Jaya mau nikah lagi antara lain juga agar bisa ngapain-ngapain lagi. Soal meladeni kebutuhan ayah soal makan minum dan mencuci pakaian, anak-anak bisa mengatasinya.
Tapi soal “menyetrom” itu kan tak bisa diwakilkan, padahal itu kebutuhan mendasar. Tapi anak-anaknya tak sampai ke sini pemikirannnya.
Karena sering kesepian, Mbah Jaya Markenthu sering mengisi waktu dengan nonton anak-anak ABG bermain layang-layang di pinggir sawah. Nah , di sinilah Jaya Markenthu tertarik pada Siti. Umur baru 14 tahun, tapi karena bertubuh bpngsor, tampaknya Siti seperti sudah gadis.
“Siti ini bener-bener enak disetrom dan perlu” kata batin Mbah Jaya.
Ketika kegiatan main layang-layng sudah bubar, Mbah Jaya memanggil Siti untuk diajak ngobrol. Ujung-ujungnya dia marayu ABG itu untuk mai diajak berhubungan intim bak suami istri. Awalnya Siti menolak, tapi ketika diiming-imingi uang Siti mulai tertarik.
“Habis main layang-layang kamu saya bikin melayang-layaang.” Kata Mbah Jaya dalam rayuan mautnya.
Singkat cerita Mbah Jaya berhasil menggauli ABG tetangganya itu, lalu diberikan uang Rp 50.000,- Tapi sejak itu asal ada peluang Siti diminta untuk disetrom ulang, lagi-lagi dilayani saja. Sekian bulan kemudian bentuk tubuh Siti mulai berubah, terutama di daerah perut.
Sampai-sampai pusernya pun lari dari garis ekuator. Teman mainnya lalu mempertanyakan, lalu dijawab oleh Siti bahwa sering diajak main kuda-kudaan oleh Mbah Jaya Markenthu.
Teman main itu kemudian mengadukan hal itu pada orangtua Siti. Saat dibawa ke Puskesmas, diketahui bahwa kehamilan ABG itu sudah 4 bulan. Tentu saja orangtuanya mencak-mencak.
Mbah Jaya Markenthu ditangkap dan ditahan di Polres Jombang. Dalam pemeriksaan dia mengaku kesepian sejak menyandang status duda.
Solusinya kan gampang, ngajak teman-teman berteriak kan tidak sepi lagi. (GTS)