JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan, berdasarkan pengakuan tersangka, setiap satu kali pengiriman, M (47) seorang pengirim sabu dari Bandara Kualanamu, Medan ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) ia mendapatkan upah sebesar Rp60 juta/kg.
Sementara, DS (44) sang penerima sabu di Bandara Soetta mendapat upah Rp10 juta/kg.
"Untuk M, sekali antar sebanyak Rp60 juta. Satu kali antar itu M membawa 1 kilogram. Sementara, DS ini yang menjemput di bandara, mendapatkan upah Rp 10 juta per 1 kilo," ucapnya.
Untuk diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap dua kurir sabu berinisial DS (44) dan M (47) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
Kombes Komarudin mengungkapkan, modus operandi pelaku adalah menyembunyikan sabu tersebut di badan agar lolos dari pemeriksaan X-ray di bandara.
Penangkapan itu terjadi pada Rabu 6 Juli 2022 sekitar pukul 14.40 WIB di Bandara Soetta. Kejadian berawal ketika polisi melakukan pendalaman, sehingga didapatkan informasi terkait adanya pengiriman narkoba yang akan dikirim dari Jakarta menuju Medan.
Komarudin menjelaskan, M menyembunyikan sabu di dalam badannya hingga lolos dua kali pemeriksaan di bandara. Setelah lolos pemeriksaan, M menuju kamar mandi untuk memindahkan sabu ke dalam tasnya.
"Modus yang digunakan sehingga bisa lepas pengawasan, tepatnya di bandar Kualanamu Medan, dimana M membawa barang tersebut dan diselipkan di badan ya di dalam baju, jadi dikeluarkan dulu dari tas dan dilepas barang-barang yang melekat di tubuhnya," ujar Komarudin. (cr02)