Sialan betul memang, di kala dia keluar kota, istri juga kelayapan keluar rumah bersama dr. Wahyudin.
Untungnya Muhadi ini termasuk sosok yang sumbu panjang macam kompor minyak sebelum ada gas melon. Dia tidak langsung mengkonter istrinya soal PIL-nya tersebut, tapi diam-diam pasang GPS di HP bini, sehingga ke mana pun istri pergi bisa diketahui keberadaannya. Hal ini sama sekali di luar perhitungan Wiwik.
Maka seperti yang terjadi beberapa hari lalu, saat suami tugas keluar kota dalam waktu lama, diam-diam dia kencanan sama pak dokter. Keduanya ngamar di sebuah hotel di Kaliwungu masih wilayah Jepara.
Muhadi yang tahu rencana itu lewat chatingan istri, mempercepat urusan bisnisnya di luar kota. Dia punya target, malam ini pasangan mesum itu harus bisa digerebek.
Lewat GPS pula, Muhadi tahu bahwa Wiwik cek in sejak pukul 19:00. Dia segera menghubungi Polsek Kaliwungu untuk membantu penggerebekan tersebut. Direncanakan sweping aksi mesum itu akan dilakukan pukul 01:00 dinihari.
Kenapa tidak sejak sore hari? Karena Muhadi tahu, sore atau tengah malam, skore sudah pasti sudah lebih dari 5-0. Di sinilah gondoknya pengusaha itu, dia kerja banting tulang sampai keluar kota, kok istri di rumah malah “banting-bantingan” dengan lelaki lain.
Benar saja, ketika penggerebekan berlangsung Wahyudin – Wiwik kepergok di koridor hotel. Meski tak tertangkap basah saat main kuda-kudaan, tapi dr. Wahyudin sudah bisa kena pasal perzinaan karena bawa istri orang tanpa izin suaminya. Keduanyapun dibawa ke Polsek Kaliwungu.
Meski pak dokter sudah minta maaf, bukan berarti perkaranya berhenti. Hukumannya sih paling hanya 9 bulan, tapi dipecatnya sebagai ASN Kemenkes, merupakan keniscayaan.
Aneh memang, dokter kok “nyuntik” pasien di hotel! (GTS)