Dampak buruk kebijakan harus dikritisi sebagai bentuk koreksi, tapi bukan mengadili. Jangan pula tergiur ikutan mengkritisi hanya karena tak ingin disebut tidak sehati dengan mereka yang mengkritisi, sementara dirinya tidak tahu persis apa yang dikritisi. Sebaliknya jangan membabi buta menyerang mereka yang mengkritisi, sementara tidak tidak tahu pasti mengapa diserang, kenapa harus diserang.
Pitutur luhur mengajarkan kita perlu "setiti, nastiti ngati – ati” –dapat dimaknai melakukan suatu pekerjaan perlu teliti dan cermat, mengeluarkan kebijakan penuh dengan segala perimbangan, tidak asal karena desakan koleganya, kepentingan bisnis semata. Intinya perlu kehati-hatian dalam menyikapi setiap keadaan. Itulah sebabnya perlunya pandai membaca tanda – tanda. ( Azisoko )