Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Awas! Benci Berbalik Menjadi Cinta

Rabu 13 Jul 2022, 06:05 WIB

Belakangan ini, bisa disebut sebagai musim pencitraan. Berbagai upaya sedang dikemas oleh sejumlah kalangan untuk membangun pencitraan, tentu mengenai hal positif, tentang kebaikan seseorang, figur atau tokoh yang dikagumi, mumpuni sebagai kandidat capres – cawapres mendatang.

Di sisi lain, telah dibangun pula pencitraan, tetapi gambaran tentang keburukan seseorang. Bahkan, tak jarang, baik tersembunyi maupun terang – terangan membangun kebencian.

Cukup banyak tokoh  yang diagung – agungkan, tapi sebaliknya tak sedikit yang kecilkan, malah dijatuhkan. Anies Baswedan, salah satu tokoh yang acap dibully di ruang publik dengan memberi stigma negatif, seperti “pembohong” dan “intoleran”. Di sisi lain, tak sedikit juga yang memuji.

“Kalau sudah begini gimana?,” tanya mas Bro usai “maksi” di warteg langganannya bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Ya, nggak gimana – gimana. Membenci dan memuji itu  kan sikap seseorang untuk melakukan penilaian. Tak perlu diperdebatkan,” kata Yudi.

“Tapi kata kekek saya, kalau membenci jangan kebablasan, apalagi hanya dilatar belakangi karena emosi dan ikut –ikutan,” kata mas Bro. “Bisa – bisa dari benci berbalik menjadi cinta.”

“Memang bisa begitu Yu?,” tanya Yudi kepada Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Saya dulu saya benci banget sama tuh cowok karena suka godain saat pulang sekolah. Tapi sekarang jadi suami karena cinta sampai mati,” kata Ayu tersenyum.

“Itu sih bukan benci, tapi suka digodain,” canda Yudi.

“Betul juga kok, banyak yang dulunya benci berbalik jadi cinta, “ kata Heri.

Bisa saja seseorang membenci karena ketidaktahuan, benci karena salah informasi, benci karena mendapat tekanan dan paksaan. Benci karena takut tersaingi dan tersisihkan. Karena janganlah membenci seseorang, apalagi tidak tahu pasti apa yang mesti dibenci. Mari, jangan tebar kebencian. (jokles)

Tags:
Sental-Sentil

Administrator

Reporter

Administrator

Editor