Kondisi Tidak Baik, Guru Besar Pertanian Unila: Krisis Pangan Perlu Diwaspadai

Rabu 13 Jul 2022, 16:45 WIB
Nara sumber FGD "Krisis Pangan Global Mengintai, Bagaimana Indonesia.(tangkap layar)

Nara sumber FGD "Krisis Pangan Global Mengintai, Bagaimana Indonesia.(tangkap layar)

"Produktivitas padi/gabah indonesia tahun 2018 5,19 juta ton GKG/HA (kedua terbesar dari 9 negara FAO). Hanya kalah dari Vietnam 5,82 juta ton/Ha)," ungkap Priatna.

Sedangkan Direktur Supplay Chain Perum Bulog Drs. Mukhamad Suyamto mengemukakan, Bulog menyiapkan stok pangan minimal 3 bulan di tiap-tiap provinsi. Hanya saja diakuinya stok dimaksud lebih banyak berbentuk beras.

"Ini sesuai penugasan kepada Bulog," kata Suyamto.

Pukul Semua Sektor

Kasatgas Pangan Brigjen Pol. Wisnu Hermawan Februanto mengemukakan, pandemi Covid 19 dan perang Rusia - Ukraina telah memukul sangat dalam seluruh sektor kehidupan.

Ia menyebutkan, dengan penduduk yang besar Indonesia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang berat. Beda dengan Singapura dan Malaysia yang penduduknya sedikit.

Wisnu menyoroti kemampuan tehnologi dalam menjaga keamanan pangan di tanah air yang relatif berjangka pendek.

"Kita butuh tehnologi untuk menjaga ketahanan pangan yang lebih lama," tutur Wisnu.

Jika pangan tersedia dan terjangkau, Brigjen Wisnu optimistis akan mempersempit keinginan seseorang melakukan tindak pidana.

Untuk itu, Polri setiap hari memantau ketersediaan pangan di setiap daerah. 

"Polri akan melakukan penindakan jika ada kelangkaan yang terjadi karena pelanggaran pidana," tegas Wisnu.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasasetyo, M.Hum., yang diwakili Karo PID Brigjen Pol. Hendra Suhartiyono, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, FGD ini diselenggarakan dalam rangka penguatan internal guna pemantapan komunikasi publik menuju Polri yang presisi, serta sebagai bentuk perhatian atas dinamika yang berkembang dewasa ini. 

Berita Terkait
News Update