Ngotot! Warga Sri Lanka Akan Terus Kuasai Kediaman Presiden dan PM hingga Keduanya Mundur

Senin 11 Jul 2022, 09:41 WIB
Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)

Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin gerakan protes Sri Lanka mengatakan pada Minggu (11/7/2022) mereka akan menempati kediaman presiden Gotabaya Rajapaksa dan perdana menteri Ranil Wickremesinghe sampai para pejabat tinggi ini mundur dari jabatannya dan meninggalkan kantor tersebut secara resmi.

"Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mengundurkan diri dan pemerintah harus pergi," kata penulis drama Ruwanthie de Chickera dalam konferensi pers di lokasi protes utama di Kolombo yang dikutip Reuters pada Senin (11/7/2022).

Diapit oleh para pemimpin lain yang membantu mengoordinasikan gerakan melawan pemerintah, dia mengatakan massa tidak akan keluar dari kediaman resmi presiden dan perdana menteri sampai saat itu.

Sebelumnya, para demonstran telah menyerbu istana kepresidenan dan kediaman perdana menteri pada Sabtu (9/7/2022).

Mengutip dari AFP, ratusan ribu demonstran berkumpul di Kolombo untuk menuntut pertanggungjawaban atas kesalahan mengelola uang negara.

Namun, presiden itu telah melarikan diri dibantu pasukannya yang melepas tembakan ke udara. Kendati demikian, demonstran berhasil masuk dan menduduki Istana Kepresidenan Sri Lanka itu.

Setelah berhasil masuk, demonstran kaget melihat kemewahan yang tak pernah mereka dapatkan sebelumnya.

Kendati demikian, demonstran tak mau menyia-nyiakan rumah kosong yang ditinggali Rajapaksa itu. Lantas mereka masuk ke sana untuk menjajal semua fasilitas yang ada di Istana.

Ada yang berenang dan melompat ke kolam renang kepresidenan. Bahkan ada juga yang hanya duduk santai di rumput halaman Istana.

Sementara ada juga demonstran yang masuk ke dapur Rajapaksa untuk menikmati makanan ringan hingga minuman mahal. 

Bahkan, massa juga berhasil masuk dan menuju kamar Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Ketika di kamar Rajapaksa, beberapa orang juga secara bergiliran tidur di kasur king size miliknya. 

Tak ketinggalan, sofa-sofa empuk juga diduduki para demonstran.

Tak sampai situ, demonstran menjelajahi istana sampai menemukan kamar mandi mewah. Mereka kaget melihat kamar mandi milik Rajapaksa memiliki AC.

"Saya terkejut melihat AC bekerja di kamar mandinya. Sedangkan kami harus bertahan dengan pemadaman listrik yang tak ada habisnya," kata seorang demonstran dilansir dari AFP.

Saat Istana Kepresidenan digeruduk massa, Rajakpaksa disebut telah melarikan diri menggunakan kapal laut di pelabuhan Kolombo. Rajapaksa mengatakan dirinya akan mengundurkan diri.

"Untuk memastikan transisi damai, presiden mengatakan dia akan mundur pada 13 Juli," kata ketua parlemen Mahinda Abeywardana dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga bersedia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Sri Lanka.

Wickremesinghe mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin partai politik. Pembicaraan ini membahas soal langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah menyusul kerusuhan tersebut.

"Wickremesinghe telah mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa dia bersedia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan memberi jalan bagi pemerintahan semua partai untuk mengambil alih," pernyataan kantor PM dilansir Reuters.

Berita Terkait

News Update