JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Wisata Kota Tua, mengeluhkan lokasi binaan (Lokbin) yang sepi pengunjung karena jauh dari kermaian.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat, memindahkan ratusan PKL kawasan Wisata Kota Tua di dua Lokbin yakni di Kota Intan dan kawasan Cipta Niaga.
Rizal (50), pedagang pakaian di Lokbin Kota Intan mengeluhkan Lokbin yang sepi pengunjung dan jauh dari pusat keramaian.
"Bedanya di sana ramai dijamin karena kan memang aksesnya Kota Tua di sana. Kalau di sini kan nunggu bus datang, ga ada bus datang ya sepi," ujarnya saat ditemui, Senin 11 Juli 2022.
Menurut Rizal, jarang Kota Tua menuju Lokbin Kota Intan sekitar 500 meter. Hal tersebut berdampak kepada pengunjung yang mau berbelanja di Lokbin Kota Intan, tempat dia membuka kios.
"Pengelola sudah bagus, cuma memang pengunjungnya aja ini yang gak ada," paparnya.
Pria yang sudah sejak tahun 1990 berjualan di kawasan Wisata Kota Tua itu mengaku sudah empat tahun pindah berjualan ke Lokbin di Kota Intan tersebut.
Dia mengaku, sejak pindah berjualan, mengalami penurunan omset yang sangat drastis, dan berdampak kepada pemasukannya sehari-hari.
"Jauh banyak kurangnya. Kalau di sini jauh kurangnya bisa 50 persen lah ada. Kita cari tambahan aja di luar. Kita akalin dagang keluar dan jual online," pungkasnya.
Diketahui, ratusan PKL yang berjualan di kawasan Wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, didorong untuk menempati Lokbin.
Camat Tamansari, Agus Sulaeman mengatakan, kegiatan pendorongan kepada para PKL di kawasan Wisata Kota Tua tersebut, sebelumnya sudah pernah dilakukan.
"Di Lokbin Kota Intan ada 457 kios dan di Cipta Niaga ada daya tampung 120 kios. Jadi kita asumsikan jumlah seluruh PKL di Kota Tua ada 500 lebih. Dua tempat ini menurut saya bisa menampung," ujarnya kepada wartawan. (pandi)