ADVERTISEMENT
Petinggi dan Staf ACT Diduga Selewengkan Dana Sosial Ahli Waris Korban Lion Air JT610 untuk Kepentingan Pribadi
Minggu, 10 Juli 2022 13:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pihak ACT juga disebutkan tidak memberitahukan realisasi jumlah CSR serta progres pekerjaan yang dikelolanya dari pihak Boeing kepada ahli waris korban.
"Para ahli waris tidak diikutsertakan dalam penyusunan rencana maupun pelaksanaan penggunaan dana CSR tersebut. Pihak Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak memberitahu kepada pihak ahli waris terhadap besaran dana CSR yang mereka dapatkan dari pihak Boeing serta pengunaan dana CSR tersebut yang merupakan tanggung jawab mereka," terang dia.
Ramadhan juga mengatakan pihak ACT sebenarnya ditunjuk untuk mengelola dana sosial atau CSR dari Boeing tersebut.
Perwakilan ACT, kata Ramadhan, menghubungi para ahli waris korban meminta untuk memberikan rekomendasi kepada pihak Boeing untuk penggunaan dana CSR dikelola oleh pihak Yayasan ACT.
“Di mana dana sosial atau CSR diperuntukkan membangun fasilitas pendidikan sesuai dengan rekomendasi dari ahli waris para korban," katanya.
Saat ini, Polri telah memeriksa Ibnu Khajar dan Ahyudin, terkait dugaan penyelewengan dana tersebut. Keduanya masih berstatus sebagai saksi.
Sebelumnya, dugaan penyelewengan dana donasi yang dilakukan para petinggi ACT terungkap karena majalah Tempo membuat laporan jurnalistik yang berjudul "Kantong Bocor Dana Umat".
Dalam laporan edisi 2 Juli 2022 tersebut diketahui bahwa petinggi ACT disebut menerima sejumlah fasilitas mewah berupa mobil operasional jenis Alphard dan penggunaan dana donasi untuk operasional yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT