Warteg di kawasan Jakarta Timur. (foto: poskota/ardhi)

Jakarta

Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Melambung Tinggi, Pengusaha Warteg Kurangi Pembelian

Minggu 10 Jul 2022, 20:30 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga cabai rawit dan bawang merah melambung tinggi, ini membuat pengusaha Warteg harus memutar otak. Untuk itu, pengusaha Warung Tegal (Warteg) mesti mengurangi pembelian cabai rawit dan bawang merah lantaran harganya yang melonjak. 

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni menuturkan naiknya harga cabai rawit dan bawang merah membuat pengusaha Warteg harus memutar otak agar uang belanja bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan dagang terutama soal pembelian bahan baku. 

"Dengan kondisi naiknya harga cabai dan bawang merah ya, kita harus bisa mengendalikan (pengeluaran) jangan sampai boros," ucap Mukroni kepada wartawan, Minggu (10/7/2022). 

Kata dia, salah satu upayanya yakni dengan mengurangi pembelian bawang merah dan cabai rawit. 

"Kita kurangi pembelian yang tadinya satu kilo menjadi setengah kilo," ungkap Mukroni.

Mengurangi jumlah pembelian itu bukan tanpa alasan. Pasalnya untuk harga cabai rawit merah sendiri, kini dipatok seharga Rp120 ribu per kilogram dari harga normal Rp40 ribu. 

Sedangkan bawang merah naik dari harga standar Rp30 ribu kini menjadi Rp60 ribu per kilogram. 

Harga tersebut membuat pengusaha Warteg morat-marit. Terlebih, cabai rawit dan bawang merah merupakan salah satu bahan penting dalam hidangan Warteg. 

Kata Mukroni, untuk Warteg kecil, minimal membutuhkan satu kilogram bawang merah dan dua kilogram cabai rawit. Namun, untuk usaha Warteg besar, bisa membutuhkan sepuluh kilogram cabai rawit dan lima kilogram bawang merah. 

"Kalau sudah kayak (Warteg) Warmo sih sudah 10 kilo, bawangnya juga bisa lima kilo, karena masakannya banyak dan penjualannya juga lumayan tinggi," tutur Mukroni. 

Dia pun meminta pemerintah mencari solusi supaya harga cabai rawit dan bawang merah kembali stabil. 

"Kenaikan ini berefek dengan kelangsungan usaha pedagang warteg yang banyak membutuhkan bahan masak seperti bawang dan cabai. Tanpa bawang dan cabai, masakan warteg bisa tidak laku, karena kurang lezat," tutur Mukroni. 

Pernyataan soal mengurangi pembelian cabai dan bawang merah ini sebelumnya juga disampaikan, Adha (36) satu pedagang sayur di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Kata Adha, akibat harga cabai rawit dan bawang merah melambung, pelanggan kerap mengurangi jumlah pembelian. 

"Pembeli pada mengeluh, kok beli segini, tapi dapatnya sedikit. Akhirnya mereka ada juga yang mengurangi jumlah pembelian misal biasa beli sekilo jadi setengah kilo. Kebanyakan pada begitu," tutur Adha. (Ardhi)

Tags:
harga-cabai-rawitbawang merahmelambung-tinggipengusaha-wartegMengurangi Pembelian

Reporter

Administrator

Editor