JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemotongan hewan kurban yang diselenggarakan di Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi melibatkan petugas medis untuk antisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Masjid Agung Al Barkah, Ismail Hasyim, menyebut, petugas medis tersebut berasal dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi dan Relawan Dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Ya awal tim Ketapang dan tim kesehatan hewan memonitor langsung kegiatan hewan kurban yang ada, maka sampai saat ini mereka yang memastikan layak atau tidak untuk disembelih," ujar Ismail Hisyam kepada wartawan, Minggu 10 Juli 2022.
Masih dengan Ismail, adanya tim medis datang untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban, merupakan bentuk pengawasan dari pemerintah.
Hingga siang ini, ia menyebut belum terdapat satu pun hewan kurban yang terdeteksi wabah PMK.
"Alhamdulillah sampai hari ini enggak. Mudah mudahan gak ada," singkat Ismail Hasyim.
Namun, dari laporannya terdapat seekor kambing yang ditemukan hewan kurban yang belum genap satu tahun.
Terhadap hal tersebut, pihaknya akan kembali melakukan screening dan melakukan edukasi terhadap penyerahan hewan kurban sesuai syariat agama.
"Yang ini ini belum jelas siapa yang mau dikorbanin. Untuk siapa, pengantarnya belum ketemu, sampai selesai hari tasyrik. Nanti panitia selesai ngurus ini dan untuk siapa. Saya kira ini edukasi, yang kurban di Masjid Agung yang dikorbankan," pungkasnya.
Diketahui sebanyak 1000 daging kurban akan dibagikan ke warga sekitar Masjid dengan mendistribusikan melalui RT setempat.
Sementara itu, Dokter dari DKPPP Kota Bekasi, Laili Choiriyah, membenarkan adanya pemeriksaan PMK sebelum hewan kurban disembelih.
"Tadi sebelum disembelih kami juga sudah cek pemeriksaan fisik secara umum, kalo secara fisik kondisinya baik, tidak ada gejala wabah PMK," ujar Laili Choiriyah dilokasi pemotongan.
Ia menyebut pemeriksaan hewan kurban akan dibagi secara dua tahap, baik sebelum dipotong maupun setelah dipotong.
"Cuma nanti kan pemeriksaan ada dua tahap, cuma nanti pemeriksaan kan ada dua tahap, ada yang sebelum dipotong atau antemortem dan setelah dipotong nanti post-mortem, jadi tahapan yg kedua nanti kita cek organ organ dalamnya nanti seperti apa," pungkasnya. (ihsan fahmi)