JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Berita soal Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang tewas usai ditembak disoroti oleh pegiat media sosial sekaligus aktivis Indonesia, Nicho Silalahi.
Shinzo Abe tewas usai menjalani perawatan setelah ditembak dari jarak dekat. Nicho Silalahi menyebut bahwa pelaku adalah pasukan berani mati. Nicho serta mengingatkan penguasa bahwa hal serupa bisa terjadi jika rakyat kecewa pada penguasa.
Pegiat media sosial itu mengatakan bahwa Tetsuya Yamagami (41), pelaku penembak Shinzo Abe, adalah orang yang kecewa dengan pemerintahan PM Jepang saat dijabat Shinzo Abe.
Sebelumnya diketahui, Yamagami yang berasal dari Kota Nara telah ditangkap polisi Jepang atas dugaan percobaan pembunuhan.
Yamagami ditangkap di tempat kejadian, tak lama setelah ia menembak Abe pada Jumat (8/7/2022). Saat itu Mantan PM Jepang tengah berkampanye untuk pemilihan parlemen di prefektur Nara.
Berdasarkan laporan The Japan Times, Tetsuya Yamagami merupakan mantan perwira Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (MSDF) saat berusia 20 tahun. Namun, ia berhenti dari pekerjaan itu karena alasan kesehataan.
Seorang mantan rekan kerjanya menyebut bahwa Yamagami tidak memiliki keyakinan soal politik.
“Saya tidak pernah merasa dia memiliki keyakinan politik, aku tidak bisa menghubungkannya dengan serangan itu,” kata orang tersebut, dikutip dari The Japan Times pada Sabtu (9/7/2022).
Belum diketahu apa pekerjaan Yamagami saat ini, tapi di bulan April 2022 lalu, dia baru berhenti di perudahaan manufaktur di wilayah Kansai.
Shinzo Abe sendiri menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia diterbangkan ke rumah sakit dalam keadaan jantung berhenti berdetak.
Melihat sejarah Yamagami di militer, pegiat media sosial Indonesia Nicho Silalahi pun menyebut bahwa kemungkinan yang sama bisa terjadi pada penguasa di Tanah Air.
“Mantan Pasukan Berani Mati Jepang Nih Eksekutornya, Apapun Motifnya Namun Keberanian Tetsuya Yamagami Patut Diapresiasi Bagi Para Pendukungnya,” tulis Nicho di akun Twitternya pribadinya @Nicho_Silalahi, Sabtu (9/7/2022).
Dia lalu mengingatkan agar para penguasa berhati-hati di Indonesia. Sebab menurutnya jika rakyat marah, penembakan seperti yang dilakukan pada PM Jepang Shinzo Abe bisa saja terjadi.
“Hati2 aja Lo para penguasa jika rakyatmu marah maka nyawapun akan mereka tukar dengan nyawamu,” kata Nicho Silalahi. (frs)