Duh! Nicho Silalahi Bilang Rakyat Jadi Kelinci Percobaan Demi Bisnis Kartel Farmasi, Usai Luhut Sebut Vaksin Booster Jadi Syarat Mobilitas

Selasa 05 Jul 2022, 16:00 WIB
Kolase foto Nicho Silalahi dan Luhut Pandjaitan (Foto: diolah dari google)

Kolase foto Nicho Silalahi dan Luhut Pandjaitan (Foto: diolah dari google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa vaksin dosis ketiga atau booster akan menjadi syarat bagi masyarakat yang ingin bepergian melalui jalur udara, darat, dan laut, serta mengakses perkantoran dan fasilitas publik.

Pegiat media sosial sekaligus aktivis Nicho Silalahi pun menanggapi pernyataan Luhut yang akan berlaku mulai dua minggu dari sekarang itu.

Terkait pernyataan Luhut soal aturan wajib vaksin booster itu, Nicho Silalahi malah mengatakan bahwa saat ini rakyat menjadi kelinci percobaan pemerintah demi kartel farmasi.

 

Diketahui sebelumnya, Satgas Covid-19 mengumumkan status PPKM di wilayah Jabodetabek naik menjadi level 2 yang berlaku mulai 5 Juli hingga 1 Agustus mendatang.

Kenaikan status ini berkaitan dengan peningkatan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Aturan terbaru soal PPKM itu disebutkan oleh Wakil Ketua III Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Safrizal.

"Akhir-akhir ini kita melihat adanya peningkatan kasus covid-19 dikarenakan adanya penyebaran varian BA.4 dan BA.5. Beberapa daerah terpaksa harus dinaikkan menjadi Level 2," kata Safrizal dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/7/2022).

 

Safrizal lanjut menyebutkan sejumlah daerah yang dimaksud yakni: Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Sorong.

Safrizal lalu menjelaskan bahwa saat ini daerah dengan status PPKM Level 1 berjumlah 114 daerah untuk wilayah Jawa-Bali.

Dia menyebut jumlah itu menurun dibandingkan PPKM periode sebelumnya yang mencapai 128 daerah.

 

Lebih lanjut, Safrizal mengaku optimis dengan kebijakan pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 yang tidak meninggalkan upaya pemulihan nasional.

Namun, menurutnya upaya itu harus didukung dengan akselerasi vaksinasi dosis ketiga atau booster. Safrizal menyebut bahwa saat ini akselerasi vaksinasi booster masih mengalami stagnansi.

Di sisi lain, Nicho Silalahi lewat Twitter-nya @Nicho_Silalahi menanggapi pemberitaan di mana Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa vaksin booster akan menjadi syarat mobilitas, Selasa (5/7/2022).

Luhut menyebut kebijakan tersebut akan berlaku dimulai dua minggu dari sekarang.

 

Nicho Silalahi lantas geram dengan pernyataan Luhut itu dan mengatakan bahwa masyarakat dipaksa mendapat vaksin booster.

Menurutnya, saat ini pemerintah menjadikan rakyat sebagai kelinci percobaan demi kartel farmasi.

"Dulu kalian bilang cukup 2 kali vucksin sekarang ada lagi bosternya yang mau kalian paksakan. Demi bisnis kartel farmasi rakyatpun kalian jadikan kelinci percobaan," ujar Nicho Silalahi, dikutip pada Selasa (5/7/2022).

 

Lebih lanjut, Nicho Silalahi malah mengatakan bahwa lebih baik pemerintah mewakili rakyat untuk disuntikkan seluruh vaksin booster yang ada.

"Dan bagaimana kalau rakyat mengusulkan seluruh vuksin itu kami wakilkan pada kalian saja seluruhnya disuntikkan?," kata Nicho Silalahi soal vaksin booster jadi syarat mobilitas. (frs)

Berita Terkait

News Update