Mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara, Erick menyebu hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja.
"Tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu," kata Erick.
Di hari yang sama, ucap Erick, Jokowi dan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan juga menyaksikan pertukaran dokumen //Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement// (IUAE-CEPA) di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, UEA.
Erick memaparkan perjanjian kerja sama IUAE-CEPA berisikan sejumlah kesepakatan berupa Nota Kesepahaman Manajemen Proyek Bersama tentang Mangrove antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA/
Protokol Perubahan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan UEA tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan, Nota Kesepahaman antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dengan Kementerian Kesehatan UEA tentang kontrol vaksin dan obat-obatan, Protokol tentang Kerja Sama di bidang Industri Pertahanan dan Pengadaan Alat militer, Nota Kesepahaman dan Kerja Sama antara Universitas Nahdlatul Ulama dengan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed, serta Kontrak Pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab.
"Era baru peningkatan perdagangan, investasi, dan ekonomi Indonesia. Kerja sama ini meningkatkan ekonomi ke dua negara. InsyaAllah bermanfaat untuk kita semua," kata Erick. (CR04)