ADVERTISEMENT

Soal Tiga Santriwati yang Diduga Korban Pelecehan Seksual, Wali Kota Depok: Dapat Pendampingan Psikologis

Jumat, 1 Juli 2022 20:31 WIB

Share
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Foto: ThinkStock/KatarzynaBialasiewicz)
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Foto: ThinkStock/KatarzynaBialasiewicz)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Walikota Depok Pastikan Tiga Santriwati yang Diduga Korban Pelecehan Seksual di Yayasan Istana Yatim,epok Mendapat Pendampingan Psikologis 

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan tiga santriwati yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di Yayasan Istana Yatim Depok mendapat pendampingan psikologis.

Hal itu dilakukan, sebab kata Idris, pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya meminta untuk dilakukan pendampingan terhadap tiga orang yang diduga korban tersebut.

"Korbannya baru tiga yang diminta kepada kita untuk dilakukan recovery psikologis dan sudah kita lakukan. Tapi secara penanganan kasus dalam perspektif kepolisian tidak boleh diumumkan," kata Mohammad Idris kepada wartawan, Jum'at (1/7/2022).

Idris juga menegaskan, pendampingan terhadap ketiga santriwati hanya sebatas psikologis bukan untuk pendampingan secara hukum. Sebab kata dia, sejauh ini pihak kepolisian belum menetapkan pelaku kasus tersebut.

"Yang diminta oleh Polda sudah bersurat kepada kami untuk dilakukan recovery, pendampingan psikologis ya bukan pendampingan kasus. Sebab belum ketahuan pelakunya, pemeriksaan pelakunya juga belum, dipanggil juga belum, karena tidak ada ditempat," tambahnya.

Sementara itu, Idris juga mengatakan Yayasan tersebut telah mendapat izin operasional sejak tahun 2020 lalu dan tercatat di Kementerian Agama.

Lebih lanjut, ia meminta kepada pihak terkait untuk memantau kegiatan dan operasional seluruh pesantren, sebagai upaya antisipasi.

"Ini kan katanya panti asuhan, saya minta cek dan memang ada izin operasional panti asuhan dari Kadinsos sejak tahun 2020. Mereka juga mempunyai izin pesantren dari Kemenag, secara operasional sudah ada izin. Seharusnya hal ini dipantau, bagaimana opersinya, kurikulumnya, pembinaan gurunya, dan lainnya," tutup dia. (Nitis)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT