ADVERTISEMENT

Sadis, Penjaga Keamanan SMAN 1 Sukamakmur Bogor Dianiaya Sekelompok Orang Tak Dikenal, Alami Luka Bacok Hingga 30 Jahitan

Jumat, 1 Juli 2022 16:50 WIB

Share
Kondisi ruangan SMAN 1 Sukamakmur Bogor, tempat S dianiaya sekelompok orang tak dikenal, di lantai berceceran darah. (Foto: Panca)
Kondisi ruangan SMAN 1 Sukamakmur Bogor, tempat S dianiaya sekelompok orang tak dikenal, di lantai berceceran darah. (Foto: Panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Sekelompok orang tak dikenal diduga menganiaya penjaga keamanan SMAN 1 Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jum'at (1/7/2022).

Viral di beberapa WhatsApp Grup (WAG), telah terjadi penganiayaan terhadap penjaga sekolah di SMAN 1 Sukamakmur.

Dari beberapa informasi yang dihimpun oleh Poskota, penganiayaan tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Menurut Humas SMAN 1 Sukamakmur, Syafriadin mengatakan, akibat penyerangan dari sekelompok orang tersebut, salah satu penjaga sekolah mengalami luka bacok hampir disekujur tubuhnya.

"Kira-kira kejadian tadi malam pukul 02.30 WIB, sekolah kedatangan lima orang tak dikenal, yang menjaga juga kurang tahu persis karena kondisi sedang tidur," ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, SMAN 1 Sukamakmur memiliki dua penjaga sekolah yang berjaga pada malam penyerangan tersebut.

"Disini kebetulan yang jaga dua orang, yang satu berinisial A disini (ruang tunggu) diiket kaki sama tangannya, mulutnya dilakban, tentukan yang diiket dia ditanya kamu berapa orang (oleh pelaku), disebutkan dua orang, kemudian dilanjutkan oleh pelaku ke dalam (Ruang tata Usaha), yang satu berinisial S, sebenernya tidak melawan, hanya karena dia kaget jadi dia nabrak gitu. Jadi karena nabrak akhirnya dia dikeroyok gitu, ditendang disini (di depan ruang tata usaha) lalu terguling ke bawah," tuturnya.

Dari pengamatan pihak sekolah, kendati ada aksi penyerang dari sekelompok orang tidak dikenal, Syafriadin mengaku tak ada aset sekolah yang hilang.

"Tidak ada barang yang hilang atau kerusakan, karena kondisinya beberapa pintu terbuka jadi tidak ada kerusakan, kemudian barang-barang juga saya lihat tidak ada yang hilang, termasuk juga diatas meja di ruang tempat tidurnya S ada laptop didalam tas tapi tidak dibawa," ujarnya.

Akibat penyerangan tersebut, S mengalami luka yang cukup serius, sedikitnya ada 30 jahitan pada tubuh S.

"Luka yang paling parah Disini (pergelangan tangan sebelah kiri) waktu tadi saya cek ke puskesmas kira-kira 20 jaitan, terus di bawah bahu kanan sekitar belasan jahitan sama di pelipis, sama di punggung, kalo di punggung itu dia karena terbentur tembok," kata Syafriadin.

Lebih lanjut, Syafriadin mengaku, ia telah melakukan laporan kepada pihak kepolisian terkait kejadian penganiayaan terhadap penjaga sekolahnya.

"Udah laporan, tadi dini hari udah ada kepolisian, kemudian darah-darah juga kan memang belum dibersihkan yaa, tadi kira-kira sebelum solat jumat jam 10 mungkin ya mulai dilakukan BAP, istirahat sebentar, setelah solat jumat dilanjutkan lagi," paparnya.

Syafriadin menegaskan, karena kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada hari libur sekolah, maka jadwal belajar siswa tidak terganggu.

"Yang nama musibah pasti ada pembelajaran juga ya, untuk kedepannya, untuk penjagaan insyaallah ditambah orangnya, dan nanti juga mungkin akan dipasang sirine supaya kalo ada yang ini (kejadian yang tak diinginkan) ada yang nolong, kemudian pengaktifan cctv," pungkasnya. (Panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT