Pria Hindu Dibunuh, India Makin Memanas Akibat Ketegangan Agama

Jumat 01 Jul 2022, 11:00 WIB
Massa membawa jenazah Kanhaiya Lal untuk dikremasi yang mati dibunuh di Udaipur.

Massa membawa jenazah Kanhaiya Lal untuk dikremasi yang mati dibunuh di Udaipur.

INDIA, POSKOTA.CO.ID - Ketegangan antar agama meningkat di kota Udaipur yang terletak di India barat.

Hal ini terjadi sehari setelah polisi menangkap dua pria Muslim yang dituduh menggorok leher seorang penjahit beragama Hindu.

Leher pria Hindu itu, Kanhaiya Lal, ditebas beberapa kali pada hari Selasa (28/6/2022) di dalam tokonya oleh dua pria bergolok. Pelaku merekam serangan itu dan mengunggah secara daring. Demikian dikutip dari VOA.

Serangan ini mencerminkan eskalasi dramatis kekerasan komunal di negara yang terbelah oleh polarisasi agama yang mendalam itu. Pihak berwenang memperingatkan bahwa insiden itu dapat mengobarkan ketegangan agama dan memicu bentrokan kekerasan.

Video yang beredar menunjukkan penjahit mengukur satu penyerang sebelum dia menyerang Lal dari belakang dan menebas tenggorokannya dengan golok.

Laporan TV menayangkan video Kanhaiya Lal terbaring di tanah dengan leher tergorok.

Kedua pria itu kemudian mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu dalam video lain dan menuduh Kanhaiya Lal melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Mereka mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi dengan cara yang sama sambil mengacungkan senjata berlumuran darah yang mereka gunakan untuk menyerang Kanhaiya Lal.

Media lokal melaporkan bahwa korban diketahui menyebarkan unggahan media sosial yang mendukung Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang membuat pernyataan kontroversial tentang Nabi Muhammad bulan lalu.

Polisi mengatakan kedua terdakwa ditangkap beberapa jam setelah insiden tersebut.

Pihak berwenang juga menangguhkan layanan internet di negara bagian Rajasthan dan melarang pertemuan-pertemuan besar dalam upaya untuk menenangkan ketegangan di beberapa bagian kota.

Polisi tambahan dikerahkan ke kota untuk mengantisipasi kerusuhan agama.

Kementerian Dalam Negeri India telah mengirim tim dari badan anti terornya ke Rajasthan untuk menyelidiki apakah pembunuhan itu memiliki kaitan dengan kelompok teroris. Polisi negara bagian tersebut sejauh ini belum mendakwa kedua pria yang ditangkap itu melakukan aksi terorisme.

Badan Muslim berpengaruh di India, Jamaat e Islami Hind, mengutuk pembunuhan tersebut dalam sebuah pernyataan dan menyebutnya tindakan barbar. “Islam tidak membenarkan kekerasan,” kata sebuah pernyataannya. ***

Berita Terkait
News Update