Polda Metro Bakal Beri Layanan Psikologi untuk Para Santriwati di Depok yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan di Pesantren

Kamis 30 Jun 2022, 22:18 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual (freepik.com) 

Ilustrasi pelecehan seksual (freepik.com) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya, telah menerima pelaporan terkait dugaan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang orang tua asuh lelaki terhadap belasan santriwati di salah satu lembaga pendidikan (pesantren), yang terletak di wilayaj Beji Timur, Depok, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, bahwa Polda Metro Jaya telah mengajukan permohonan kepada Unit Pelaksana Tugas Dinas Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Depok untuk melalukan pendampingan psikologis bagi para santriwati yang menjadi korban.

“Kita berkoordinasi juga dengan ke Central Handayani di Depok untuk pembuatan laporan sosial atau lapsos anak korban. Karena ini korbannya adalah anak-anak di bawah umur sehingga kita berkoordinasi dengan sosial,” kata Zulpan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2022).

Perwrira polisi berpangkat melati tiga itu melanjutkan, dalam hal ini pula, tiga laporan terkait yang terdiri dari tiga nama korban yang berbeda dengan terlapor satu nama ini, juga telah diterima oleh penyidik Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

"Intinya, Polda Metro telah menerima ada tiga laporan polisi yang mana ketiga laporan polisi ini korbannya adalah berbeda-beda," ujarnya.

“Saat ini penyidik dari Subdit Renakta yang menangani kasus ini sedang bekerja, kemudian memeriksa beberapa saksi yang dianggap mengetahui kejadian ini,” sambung Zulpan.

Mantan Kapolsek Metro Gambir itu juga menjelaskan, pada dugaan kasus pemerkosaan terhadap para santriwati ini masih dalam tahap penyelidikan.

Dengan demikian, terkait penetapan status tersangka belum dapat dilakukan.

“Dalam hal ini kita belum menentukan tersangka dan masih melengkapi keterangan-keterangan dan bukti-bukti, baik itu saksi, bukti visum yang masih dilakukan. Apabila sudah terpenuhi unsur pidana akan dilakukan pendekatan hukum terhadap pelaku,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, belasan santriwati di salah satu lembaga pendidikan yang terletak di wilayah Beji Timur, Depok, Jawa Barat diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang tua asuh laki-laki di tempat tersebut.

Menurut Kuasa hukum para korban, yakni Megawati, dari sebelas orang korban yang diduga dilecehkan oleh sosok orang tua asuh di lembaga pendidikan itu, baru 5 orang korban saja yang berani bicara terkait dugaan kasus pelecehan seksual ini.

Sementara 6 orang lainnya masih membungkam karena sejumlah alasan.

"Dari belasan korban, hanya 5 orang yang berani mengadu akan hal ini kepada orang tuanya. Dan korban sudah memuat laporan ke Polda Metro Jaya," kata Megawati saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).

Megawati melanjutkan, setelah membuat laporan di Polda Metro Jaya, tiga orang korban atas inisial A, T dan R telah usai dimintai keterangan oleh penyidik. Sedangka dua orang santri yang juga turut jadi korban, masih belum diperiksa lantaran tengah dalam keadaan sakit dan satu lainnya berada di Kota yang cukup jauh dari Jakarta.

"Tiga orang sudah diperiksa penyidik, sementara dua lainnya belum. Jadi, yang satu masih sakit tapi yang satunya lagi masih ada di Bandung," ujar dia.

"Saya panggil, insyaAllah nanti saya akan jemput InsyaAllah dalam minggu ini saya akan jemput (korban di Bandung)," pungkasnya. (adam)

Berita Terkait

News Update