Kolase foto Said Dudu dan Aplikasi MyPertamina. (Foto: google)

NEWS

Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi MyPertamina Bikin Susah, Eks BUMN Said Didu: Rakyat Kok Makin Dipersulit?

Rabu 29 Jun 2022, 18:04 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Mantan Sekertaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu merespons soal pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina.

Menurutnya, kebijakan tersebut mempersulit masyarakat. Sebab, jika rakyat ingin tetap hidup harus beli hp dan beli pulsa untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Beli minyak goreng curah harus pake PeduliLindungi, beli BBM subsidi harus mendaftar online. Maka, jika mau ‘hidup’, rakyat harus beli hp dan beli pulsa, rakyat kok makin dipersulit,” tulis Said Didu seperti dikutip dari Twitter pribadinya @msaid_didu pada Rabu (29/6/2022).

Kemudian, mantan sektretaris BUMN itu berharap pemerintah dan Pertamina untuk mencabut mekanisme pembelian BBM harus menggunakan aplikasi MyPertamina.

Menurutnya, kebijakan tersebut belum ada aturan resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai regulator.

“Berharap @pertamina menghentikan mekanisme pembelian BBM subsidi melalui pendaftaran lewat aplikasi MyPertamina krn blm ada aturan dari Kementerian ESDM sebagai regulator,” jelasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menerapkan cara baru untuk pembelian Solar dan Pertalite, yakni dengan menggunakan laman atau aplikasi MyPertamina. Rencananya, cara tersebut akan diterapkan pada 1 Juli 2022 mendatang.

Kemudian, terdapat 11 daerah yang akan menerapkan MyPertamina tersebut, yakni Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjarmasin, Kota Yogyakarta, dan Manado.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan bahwa cara baru pembelian ini dilakukan agar subsidi yang diberikan bisa tepat sasaran.

Menurutnya, penjualan Pertalite dan Solar harus patuh, tepat sasaran, dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM bersubsidi.

"Apabila tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi," kata Alfian dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (28/6/2022).

Arifin juga menjelaskan tata cara pembelian dengan mendaftar di MyPertamina agar subsidi yang diberikan bisa tepat sasaran.

Masyarakat dapat mengakses website subsiditepat.mypertamina.id dan siapkan dokumen yang dibutuhkan antara lain KTP, STNK kendaraan, foto kendaraan, alamat email, dan dokumen lain sebagai pendukung.

Jika seluruh syarat telah dipenuhi, masyarakat untuk melakukan konfirmasi ‘daftar sekarang’.

“Data yang sudah didaftarkan akan diverifikasi atau dicocokkan dengan kesesuaian persyaratan. Jika semua terpenuhi maksimal 7 hari kerja, maka pengguna tersebut akan dinyatakan terdaftar dan menerima QR Code melalui email, atau melalui notifikasi di website,” kata Alfian.

Jika menerima notifikasi, kata Alfian, adanya kekurangan atau ketidakcocokan dokumen, masyarakat bisa mencoba kembali melakukan pengisian data kendaraan dan identitasnya sesuai rekomendasi kekurangan yang ada.

Untuk kemudahan dan mengantisipasi kendala di lapangan, selain diakses dengan aplikasi MyPertamina, QR Code yang diterima juga bisa diprint out dan dibawa fisiknya ke SPBU ketika ingin melakukan pengisian Pertalite dan Solar. QR Code tersebut kemudian akan dicocokkan datanya oleh operator SPBU.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, tahapannya sangat mudah, yang penting memastikan sudah daftar dan memastikan datanya sudah terkonfirmasi. Jika sudah menerima QR Code, maka transaksi akan berjalan seperti biasa,” katanya.

Tags:
mypertaminaBensinsolarpertalitepertamina

Reporter

Administrator

Editor