JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat politik Rocky Gerung ikut menanggapi pertemuan antara Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) dan Mantan Presiden RI yang pernah jadi pasangannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Kamis (23/6/2022) lalu.
Dalam pandangan Rocky Gerung, JK disebut memanfaatkan kedekatan dengan SBY untuk lancarkan jalan Anies Baswedan berlaga di Pilpres 2024 mendatang.
Rocky Gerung turut menanggapi prediksi dari Jusuf Kalla soal Pilpres 2024. JK memprediksi bahwa nanti akan ada empat poros pasangan calon presiden (capres) terbentuk.
Pengamat politik itu berpendapat bahwa JK mulai membuat hitung-hitungan soal koalisi partai pengusung capres nanti.
Menurut Rocky Gerung, salah satu hitungannya adalah koalisi yang terbentuk dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, yang nantinya akan mengusung nama Anies Baswedan.
“Jadi kalau Pak JK mulai bikin hitungan, tentu kita mau lihat yang pertama kali diusung Pak JK kan Anies dan itu sangat mungkin Nasdem masih akan ngotot itu, PKS sudah kasih sinyal,” ujar Rocky Gerung di kanal YouTube-nya, dikutip pada Senin (27/6/2022).
Terkait poros Partai Nasdem-Demokrat-PKS yang menurutnya sudah terbentuk, Rocky Gerung menilai JK sudah melihat pentingnya melobi SBY.
Diketahui Jusuf Kalla pernah menjadi Wakil Presiden di periode pertama pemerintahan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Lantas Rocky Gerung menilai bahwa pertemuan SBY dan JK yang terjadi pekan lalu bukanlah pertemuan biasa.
Kemungkinan, ini adalah upaya untuk melancarkan jalan Anies di Pilpres 2024 sebagai calon kuat.
Rocky Gerung menilai kedekatan di masa lampau antara SBY dan Jusuf Kalla memungkinkan disebutnya nama Anies Baswedan dalam pembicaraan dengan Demokrat.
“Jadi Pak JK akhirnya musti lobi Pak SBY karena kedekatan di jaman lampau supaya Anies juga diucapkan mungkin secara samar-samar di dalam pembicaraan dengan Demokrat,” ujar Rocky Gerung terkait pertemuan JK dan SBY di Cikeas. (frs)