ADVERTISEMENT

Sebut Sosok Pintar, Prof Siti Zuhro: Tak Heran Kalau KIB Usung Airlangga Jadi Capres 2024, Dia Miliki Kompetensi dan Kapabilitas

Senin, 27 Juni 2022 18:49 WIB

Share
Menko Airlangga, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesiayang signifikan adalah hasil kebijakan People-First. (Foto/Ekon)
Menko Airlangga, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesiayang signifikan adalah hasil kebijakan People-First. (Foto/Ekon)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID — Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro mengakui ketokohan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga sebagai sosok pintar. 

Ia mengaku sudah sering berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tentang banyak hal.

"Saya sering berdiskusi dengan Pak Airlangga, kelihatan sekali kalau dia menguasai banyak masalah, tidak hanya ekonomi," tutur Zuhro saat acara gelar wicara ‘Membaca Arah Koalisi Indonesia Bersatu’ yang digelar Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) di Kopi Lima Detik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/6).

Zuhro juga memuji Ketum Golkar sebagai sosok yang ramah terhadap siapapun. Menurut pengalamannya, setiap berdiskusi, Airlangga tidak pernah menunjukkan gelagat sombong atau acuh terhadap lawan bicaranya. "Selain pintar, Pak Airlangga juga sangat ramah, tidak mendongak,” tegas Siti Zuhro.

Ia menambah, dengan sosok seperti itu, menurutnya, tidak mengherankan jika nantinya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengusung Airlangga sebagai calon presiden 2024. Meskipun, soal pengusungan capres masih tergantung dinamika di internal KIB sendiri.

"Saya tidak heran kalau nantinya KIB mengusung Pak Airlangga Hartarto sebagai capres 2024,” ujarnya.

Zuhro juga menyarankan KIB tidak terpaku pada hasil survei untuk mengusung capres di Pilpres 2024. Terlebih, peneliti politik BRIN ini mengaku termasuk orang yang tidak percaya pada hasil lembaga survei soal elektabilitas dan popularitas tokoh.

KIB disarankan mempertimbangkan secara cermat pilihan sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres dengan mengedepankan kompetensi dan kapabilitas.

“KIB semestinya mempertimbangkan secara cermat calon pemimpin yang memiliki kualifikasi. Tak sekadar hanya terpaku pada hasil-hasil survei tentang popularitas saja yang tak ada jaminan mengenai kompetensi dan kapabilitas calon,” kata Siti Zuhro.

Terlebih, KIB diinisiasi oleh Golkar, PPP, dan PAN untuk mengikis polarisasi yang terjadi di masyarakat sejak Pilpres 2014.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT