"Jadi sebagian orang pasti punya rasa empati yang tinggi kepada perjuangan Palestina dan kemudian mereka jadi sulit menerima kehadiran Israel," ujar Kusnaeni kepada Pos Kota, Senin (27/6/2022).
Namun di satu sisi, Kusnaeni menjelaskan bahwa olahraga itu memiliki satu hukum yakni memisahkan diri dari urusan politik.
Jadi, setiap negara tidak boleh membeda-bedakan negara lainnya entah itu sahabat atau bukan. Oleh karena itu, kata Kusnaeni, Israel kerap berpatisipasi di ajang internasional.
"Dan itu bukan hanya Israel, negara-negara yang termasuk tidak disukai oleh berbagai komunitas dunia kan ada di sana. Jadi ini konsekuensi global karena kita berada di wilayah olahraga yang mengadopsi hukum transnasional," jelas Kusnaeni.