UKRAINA, POSKOTA.CO.ID - Rudal Rusia menghantam Kyiv, ibu kota Ukraina.
Peristiwa penyerangan ini terjadi pada hari Minggu (26/6/2022) waktu setempat.
Serangan ke Kyiv pasca kota strategis di timur Sievierodonetsk jatuh ke tangan pasukan pro Rusia pada Sabtu (25/6) dengan penarikan mundur pasukan Ukraina.
Serangan ini bertepatan dengan berkumpulnya pemimpin dunia di pertemuan negara kelompok tujuh atau KTT G7.
Dilansir dari Reuters, Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengungkap ada gedung apartemen dan taman kanak-kanak yang rusak akibat serangan itu.
"Rusia menyerang Kyiv lagi. Rudal merusak gedung apartemen dan taman kanak-kanak," ucapnya.
Kepala Polisi Ukraina Ihor Klymenko mengatakan di teleevisi nasional bahwa ada lima orang terluka akibat serangan tersebut.
Konflik terbesar di Eropa sejak perang Perang Dunia Kedua itu telah memasuki bulan ke lima di mana aliansi Barat pendukung Kyiv mulai menunjukkan tanda ketegangan.
Sejumlah pemimpin semakin khawatir dengan biaya ekonomi yang meningkat serta lonjakan harga energi dan pangan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara ketika para pemimpin G 7 berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman.
Boris Johnson mengatakan Barat perlu mempertahankan front persatuan melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Untuk melindungi persatuan itu, untuk membuatnya berhasil, anda harus melakukan diskusi yang benar-benar jujur tentang implikasi dari apa yang terjadi, tekanan yang dirasakan oleh teman dan pasangan individu," kata Boris Johnson.
"Tetapi harga untuk mundur, harga untuk membiarkan Putin berhasil, untuk meretas sebagian besar Ukraina, untuk melanjutkan program penaklukannya, harga itu akan jauh, jauh lebih tinggi." Pungkas Perdana Menteri Inggris tersebut.***