JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terharu dan bahagia. Begitu gambaran yang terlihat dari raut wajah Jahit Tinggul (68), ketika Walikota Jakarta Barat menyambangi rumah kumuhnya seluas 50 meter persegi.
Rumah Tinggul, sapaan akrabnya, menjadi salah satu rumah yang akan direnovasi pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat dalam program Jumat Berfaedah.
Ketika ditemui, Tinggul terlihat sedih. Disisi lain dia sangat terharu. Sejak tahun 1978, rumahnya yang mayoritas terbuat dari kayu itu, akhirnya bisa direnovasi.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas parkir di gereja dekat rumahnya itu mengaku tidak bisa merenovasi rumahnya. Alasannya cuma satu, yakni ekonomi.
"Uang hasil markir cuma cukup buat makan. Itu aja saya masih gali lobang tutup lobang," kata Tinggul saat ditemui, Jumat (24/6/2022).
Tinggul tinggal di rumah kumuhnya itu bersama satu cucu dan istrinya.
Nampak dari luar, jendela rumah Tinggul tampak terbuka. Bukan sengaja dibuka, tapi memang tidak ada kaca. Bukan juga disengaja, tapi Tinggul tidak punya uang untuk renovasi.

Rumah Tinggu akan dibedah pemkot Jakarta Barat.(pandi)
Ketika masuk ke dalam rumah semi permanen itu, nampak bagian atas rumah tidak ada plafon. Hanya pakai penyangga. Pantulan cahaya matahari langsung tembus ke rumahnya.
Sementara, rumah yang mayoritas terbuat dari kayu itu beralaskan semen yang tidak menentu bentuknya. Karpet merah yang sudah tidak layak tampak menutupi alas rumah di ruang tamu.
"Kalau hujan air tembus, nah kalo mau tidur nyari tempat yang ga tampias air," kata Tinggul dengan raut wajah haru.
Ketika hujan deras datang, rasa takut kerap menghantui dirinya dan istri. Namun Tinggul tidak bisa berbuat banyak. Pasrah. Berdoa kepada yang maha kuasa.