ADVERTISEMENT

Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Afghanistan

Kamis, 23 Juni 2022 14:15 WIB

Share
Gempa M 6,1 di Afganistan Tewaskan 950 Orang. (Foto: Bakhtar News Agency / AP)
Gempa M 6,1 di Afganistan Tewaskan 950 Orang. (Foto: Bakhtar News Agency / AP)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gempa berkekuatan 6,1 skala Magnitudo mengguncang wilayah di timur Afghanistan pada Rabu (22/6/2022).

Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden itu.  

Pada Agustus 2021, saat Afghanistan jatuh ke tangan kelompok radikal Taliban, jumlah WNI di negara itu tersisa tinggal orang.    

“KBRI Kabul segera menghubungi simpul simpul WNI yang menetap di Afghanistan. Tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Kamis (23/6/2022).

Melansir dari AFP , korban tewas gempa berkekuatan 6,1 skala Magnitudo di Afghanistan mencapai 950 orang. Pejabat Taliban mengatakan korban akan terus bertambah.

Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada, mengatakan korban tewas imbas bencana itu akan terus bertambah. Sejauh ini tim SAR masih mencari orang yang hilang atau tertimpa bangunan.

Selain korban jiwa, guncangan juga menyebabkan sejumlah bangunan roboh.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa bumi berada sekitar 44 kilometer dari Khorst, kota dekat perbatasan Pakistan, dan memiliki kedalaman 51 kilometer.

Gempa bumi bukan pertama kali terjadi di Afghanistan. Pada Januari lalu, puluhan orang tewas dan terluka usai dua gempa melanda provinsi barat Badgis.

Melansir ABC News  saksi mata mengatakan kepada ABC bahwa gempa terjadi pada larut malam ketika orang-orang tertidur di negara yang dilanda perang itu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT