BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Nasib tragis dan mengenaskan menimpa JW (24) yang tewas dikeroyok oleh kawanan orang tak dikenal di depan Kantor Sekretariat RW 10 Kelurahan Mangun Jaya, Tambun Bekasi, Rabu (22/6/2022) dini hari.
Dari adanya insiden tersebut, Emi (25) isteri korban turut buka suara dari adanya kejadian yang menimpa suaminya hingga meninggal dunia.
Menurut Emi, korban sebelum kejadian, sempat pulang kerja sebagai kurir logistik pukul 21.00 WIB di Kontrakannya namun diungkapkannya, suaminya tersebut sempat terlibat cekcok dengan tetangga disekitar.
Cekcok itu dimulai karena Tetangga diduga menatap/ saling tatap wajah korban.
"Malam itu juga mas jadi dia pulang dari kerja jam setengah 9 apa jam 9 begitu ya, cekcok sampai jam 10 apa setengaj 11 gitu ya lumayan lama juga," ujar Emi.
Emi pun menyebut bila cekcok terjadi karena korban pun tengah banyak masalah di kantornya, hingga memicu gejolak emosi yang tak terkontrol.
"Jadi memang dia ada masalah dikerjaan, dia pulang dari kerja, ada tetangga yang seakan akan ngeliatin dia," tuturnya.
Namun insiden tersebut diugkapkan Emi tak berlangsung lama.
Dikarenakan rumah yang ditempati korban banyak nyamuk, Emi menyuruh untuk membeli soffel.
Namun JW meminta waktu untuk membeli bensin sekaligus untuk membeli lotion anti nyamuk.
"Awalnya suami saya keluar rumah jam setengah satu, dia mau beli sofel karena banyak nyamuk, buat anaknya kan. Beli soffel, sekalian beli bensin di Mangun jaya 1," ungkapnya.
Sebelum keluar untuk membeli bensin, korban pun sempat diingatkan oleh Emi agar tak membuat ulah di jalan.
"Pas itu saya bilang, jangan bikin keributan yah. Kata dia iya, udah jalan," kata Emi menjelaskan.
Komunikasi lewat ponsel pun masih intens dengan suaminya, Hingga saat mengisi bensin, korban mengirimkan gambar ke ponsel isterinya.
"Nah pas jam 00.47 dia ngabarin saya, ngirim foto kalo dia bener lagi ngantri (di pom). Yaudah kata saya jangan lupa sofelnya, kata dia iya," tutur Emi.
"Terus saya wa lagi jam 01.11, kata saya kok lama banget. terus saya telepon engga angkat-angkat, terus wa engga dibales. Nah abis itu saya ketiduran," sambungnya.
Setelah pukul 02.00 dini hari, Emi terbangun, dan mengecek ponselnya namun, beberapa kali Berkirim pesan sudah tidak aktif di ponsel JW.
"Terus saya kebangun jam 2, terus wa engga aktif, telepon juga engga aktif, itu jam 2.11 udah engga aktif. Pas setengah 3, saya dibangunin sama tetangga saya, 'teh-teh' iya ada apa, 'wibowo katanya ada begal, kena bacok'. Terus keadaanya gimana? 'udah dibawa rumah sakit teh," terangnya.
Sementara saat disinggung suaminya mengetuk ketuk tiang listrik, Emi menjawab bila suaminya hanya akan melakukan tindakan lain bila ia tak diganggu.
Ia pun tak mengenali ciri ciri dari pelaku tersebut.
"Nggak tahu, dia di jalan kalau bawa motor nggak ada yg nyenggol ga akan berkelahi mas, mungkin ada orang yang apa kali ya kita kan nggak tahu juga cctvnya cuman udh di kantor RW nggak ada yang dari jalan itu," jelas Emi.
Korban yang sempat dilakukan visum, akhirnya dimakamkan di TPU Mangunjaya Tambun sekira pukul 16.00 WIB.
Menurut Emi, suaminya tersebut mendapat luka serius di bagian bahu kiri serta kepala.
"Selain di bahu, Kayaknya di kepala soalnya kan diinjek, dihajar nya itu kan di kepaal, dia udah lemah katanya ditusuk, diinjek pake sepatu," pungkasnya. (Ihsan Fahmi)