ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal WHO: Pandemi Telah Berakhir Itu Persepsi Yang Salah

Rabu, 22 Juni 2022 19:00 WIB

Share
Tedros Adhanom Ghebreyesus
Tedros Adhanom Ghebreyesus

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

YOGYAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus COVID-19 saat ini dilaporkan turun secara signifikan hingga sembilan puluh persen dibandingkan periode puncak Januari 2022.

Banyak negara juga telah menurunkan level pembatasan dan kehidupan masyarakat kembali seperti masa sebelum pandemi. Namun kondisi itu tidak bermakna pandemi telah selesai.

“Tentu saja ini adalah kemajuan. Persepsi bahwa pandemi telah berakhir dapat dimengerti tetapi itu salah arah. Transmisi meningkat di banyak negara termasuk negara-negara anda. Ini terlepas dari kenyataan bahwa upaya pengujian dan pelacakan telah menurun tajam di seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Yogyakarta pada Senin (20/6) seperti dikutip dari VOA.

WHO mencatat empat puluh persen populasi dunia masih belum menerima vaksin. Di samping itu ancaman varian virus baru yang lebih berbahaya masih nyata.

“WHO masih sangat memberi perhatian, bahwa kurangnya tes dan pelacakan membutakan kita dari evolusi virus itu sendiri. Pengalaman dari pandemi ini tidak bisa kita pelajari, dan lingkaran kepanikan serta pengabaian akan terulang kembali,” tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO juga melihat sejumlah krisis telah mendominasi perhatian negara-negara dan media di seluruh dunia.

Organisasi ini telah mempresentasikan proposal untuk arsitektur emergensi kesehatan global sebagai persiapan dan respons dalam pertemuan bulan lalu.

Termasuk rekomendasi di dalamnya adalah upaya pemerintah yang lebih kuat, sistem yang lebih baik, keuangan yang lebih besar, dan dana perantara keuangan (FIF).

Dia menyebutkan bahwa membutuhkan dana hingga $ 31 miliar setiap tahun untuk menguatkan keamanan kesehatan global. Dua pertiga dari kebutuhan itu telah terpenuhi dan menyisakan kekurangan lebih dari $ 10 miliar.

“FIF yang fleksibel akan membantu mengurangi celah itu,” pungkas Tedros Adhanom Ghebreyesus. ***

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT