JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta menduduki nomor satu sebagai udara terburuk di dunia. Dilansir laman resmi IQ Air, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 7.6 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Tentu kualitas udara yang buruk nyatanya bisa berdampak jangka panjang bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan kualitas yang buruk akan mempengaruhi kondisi kesehatan makhluk hidup yang menghirup udara, sehingga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan hingga kematian.
Melansir dari berbagai sumber, berikut dampak dari kualitas udara yang buruk bagi kesehatan.
1. Gangguan pernapasan
Kualitas udara yang buruk dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Gangguan pernapasan yang terjadi sebabkan oleh udara yang terkontaminasi yang jika dihirup akan masuk ke dalam paru-paru sehingga dapat merusak jaringan di dalamnya.
Udara kotor yang dihirup tentu akan menimbulkan berbagai masalah pernapasan, seperti emfisema, asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan infeksi saluran pernapasan.
2. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
Beberapa penelitian menemukan bahwa makhluk hidup yang terpapar udara kotor dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Kondisi ini disebabkan oleh paparan particulate matter yang terhirup sehingga zat polutan akan masuk ke pembuluh darah.
Jika zat polutan masuk ke pembuluh darah, maka dapat menganggu fungsi pembuluh darah yang memungkinkan terbentuknya plak pada arteri.
3. Kanker
Selain berisiko terkena penyakit jantung, kualitas udara yang buruk juga bisa menyebabkan penyakit kanker. Kanker yang disebabkan akibat menghirup udara yang kotor tak hanya kanker paru-paru saja, melainkan berbagai jenis kanker bisa terjadi akibat kualitas udara yang buruk.