BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Jumlah kematian warga yang diakibatkan penyakit tidak menular (PTM) di Kota Bogor terbilang tinggi.
Jenis PTM diantaranya seperti jantung coroner, kanker, diabetes melitus dan komplikasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan, BPJS Kesehatan mencatat beban pembiayaan negara tertinggi adalah untuk penanganan pasien penderita PTM.
Hasil riset tahun 2018, menunjukan hanya 3 dari 10 penderita PTM terdeteksi sejak awal.
Artinya 7 penderita PTM lainnya tidak terdeteksi sejak awal.
Bahkan banyak penderita tidak mengetahui dan menyadari tentang kondisi kesehatannya.
Mereka baru mengetahui ketika sudah terjadi komplikasi atau penyakitnya relatif sudah masuk stadium berat.
Padahal untuk mencegah kondisi yang lebih parah yang dapat mengakibatkan kematian, PTM bisa diantisipasi sejak dini.
“Untuk itu diperlukan deteksi sejak awal agar dapat mengendalikan faktor risiko maupun mencegah ke dalam komplikasi yang lebih berat,” jelas kata Retno.
Dalam rangka menekan tingginya angka kematian akibat PTM dan mengajak masyarakat melakukan deteksi dini, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencanangkan Gerakan Bulan Gerak Deteksi Dini PTM.
Berkolaborasi dengan banyak pihak, Dinas Kesehatan Kota Bogor membuat satu inovasi yang mendukung Gerakan Bulan Deteksi Dini PTM.