ADVERTISEMENT

Soroti Penanganan Hepatitis Misterius pada Anak, KPAD Kota Bekasi Jelaskan Soal PTM

Minggu, 15 Mei 2022 22:47 WIB

Share
Pelaksanaan PTM 100 persen yang berlokasi di SMPN 02 Kota Bekasi beberapa waktu lalu. (ihsan fahmi)
Pelaksanaan PTM 100 persen yang berlokasi di SMPN 02 Kota Bekasi beberapa waktu lalu. (ihsan fahmi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Maraknya wabah Hepatitis Misterius Akut yang menyerang anak di Tanah Air berdampak pada kegiatan pembelajaran di sekolah.

Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, turut merespon akan kegiatan masa belajar di masa merebaknya Hepatitis yang berbarengan dengan pandemi Covid-19.

Ketua KPAD Kota Bekasi, Aris Setiawan mengungkapkan, agar kebijakan Pelaksanaan PTM 100 persen yang kini juga berlangsung di Kota Bekasi, baik Pemerintah Daerah dan Pusat memberikan regulasi secara tegas.

"Ini menyeluruh, tak bisa dibandingkan daerah daerah lain, ini sifatnya menyeluruh ke kementerian, Kemendikbud pun mempertimbangkan tim gugus tugas pusat, oleh karena itu saya pikir kebijakan-kebijakan daerah itu juga mengacu kepada pusat," ujar Aris saat dikonfirmasi Minggu (15/5/2022).

Lebih lanjut terhadap antisipasi tersebut peran pemerintah pusat dapat melakukan pengawasan ketat di setiap daerah termasuk di Kota Bekasi.

"Karena di daerah itu rata-rata mengenai penyuluhan tracking kasusnya sedikit berbeda, Seperti sudah turun, sedangkan daerah lainnya masih tinggi itu menandakan bahwa di daerah itu masih mengikuti pemerintah pusat," ungkapnya.

Adapun hal ini menurutnya akan membuat masyarakat lebih sigap melakukan antisipasi, bila pemerintah pusat memberikan sosialisasi secara massif terkait Hepatitis.

"Oleh karena itu kita berharap pemerintah pusat itu aware (sigap) terhadap penyakit-penyakit baru atau iklim di nusantara atau asean dan Pasifik, seharusnya mereka lebih bisa memberikan langkah antisipasi yang bisa dijalankan oleh kementerian kementerian lainnya termasuk pendidikan, karena nasib anak ini kan dipertaharukan, kalau pemerintah pusat tidak segera mengantisipasinya," tutupnya. (ihsan fahmi)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT