ADVERTISEMENT

Kepekaan Politik

Senin, 20 Juni 2022 14:34 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ada rasa tanggung jawab kepada rakyat dengan menyerap kebenaran aspirasi yang disampaikan oleh konstituen, bukan kebenaran menurut kelompoknya.

Politik memang identik dengan cara bagaimana meraih kekuasaan, tetapi hendaknya tidak dilakukan dengan menghalalkan segala cara yang bertentangan norma dan etika sebagaimana jati diri bangsa kita yang berlandaskan kepada nilai-nilai luhur Pancasila.

Melalui komunikasi politik sambung rasa, tak hanya mampu menyerap aspirasi, juga pada akhirnya dapat menggerakkan tingkat partisipasi para pemilih menyukseskan gelaran pilpres, pileg maupun pilkada.

Bukankah kian tinggi tingkat partisipasi publik dalam pemilihan, mencerminkan adanya kemajuan demokrasi.

Sementara semakin tinggi angka golput, mencerminkan buruknya penilaian publik kepada parpol, akibat perilaku para politisi buruk dalam mencari kemenangan dan kekuasaan.

Pitutur luhur mengajarkan “Wong menang iku, sing bisa ngasorake priyanggane dhewe”- Orang yang menang itu adalah orang yang bisa melawan nafsunya sendiri.

Termasuk nafsu berkuasa dengan menghalalkan dengan segala cara.

Itulah sebabnya, sense of politics itu mengajarkan agar para politisi tetap mengemban amanah rakyat, selain tadi, ada rasa tanggung jawab untuk kemajuan bangsa mencapai cita-citanya mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial. (Azisoko)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT