Komunitas Parkour Bekasi, Disenangi Anak Muda Bukan Buat Kejar-mengejar Penjahat, Tapi Dinikmati Sebagai Olahraga

Minggu 19 Jun 2022, 18:16 WIB
Kaum muda Bekasi banyak yang menggemari olah raga parkour. Ada Komunitas Parkour.

Kaum muda Bekasi banyak yang menggemari olah raga parkour. Ada Komunitas Parkour.

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Keberadaan Komunitas Parkour di Bekasi kini tengah menunjukkan eksistensinya.

Kegiatan yang erat kaitannya dengan fisik dan kecepatan tersebut tak membuat komunitas Parkour Bekasi kehilangan Identitas.

Adapun Parkour itu sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh kalangan anak muda, terlebih di zaman modern.

Dalam kesempatan ini, akan diungkap bagaimana komunitas parkour,  komunitas yang tak biasa alias anti mainstream di kalangan anak muda.

Ia adalah Syarif (22), pengurus komunitas Parkour Bekasi, ia menyebut komunitas Parkour Bekasi telah berdiri sejak 2007.

 

Saat latihan dasar parkour Komunitas Parkour Bekasi. Lokasi latihan ada di Harapan Indah, dan di GOR Bekasi, tiap Sabtu dan Minggu.

"Sejak tahun 2007 telah terbentuk Komunitas Parkour, kini berkembang dan telah berganti enam kepengurusan," ujar Syarif saat diwawancarai Poskota, Senin (13/6/2022) lalu.

Ia menyebut, para anggota komunitas parkour Bekasi merupakan sekumpulan anak anak muda berbagai wilayah di Bekasi.

Sementara ia sendiri telah bergabung sejak 2015 lalu, atau tujuh tahun lamanya. "Jadi memang erat kaitannya dengan anak anak muda yah, saya sendiri gabung di komunitas parkour sejak 2015 lalu," kata Syarif.

Lebih lanjut Komunitas Parkour cocok bagi para kaula muda untuk mencari kegiatan yang bermanfaat dan sekaligus berolahraga, hal ini agar masyarakat mengenal aktivitas olahraga modern.

"Saya sendiri pribadi ingin mengajak anak muda, bila di luar sana ada aktifitas yang juga menarik untuk diikuti (parkour) agar masyarakat gak itu itu aja (olahraganya), yang menarik dari olahraga nya, gerakan mudah," kata Syarif menjelaskan.

Lebih lanjut aktivitas parkour juga tak ingin disebut sebagai gerakan untuk dipelajari penjahat seperti di film-film laga. Hal ini diungkapkan karena identitas Parkour sangat dinamis dan patut untuk dikembangkan.

"Parkour bukan buat maling atau kejar mengejar penjahat, tapi kita nikmati olahraga dengan suasana baru," pungkasnya.

Eksistensi membangun kelompok hampir 15 tahun lamanya, evolusi komunitas Parkour Bekasi kini masih terus berlanjut.

Terlebih kelompok tersebut kini menyasar kaula muda untuk ikut bergabung, berpatisipasi mengembangkan seni parkour di Bekasi.

Syarif (22) mengungkapkan, hingga saat ini, Komunitas Parkour Bekasi memiliki jumlah anggota 50 orang yang berisikan para anak anak muda.

"Terdaftar di Komunitas Parkour Bekasi lebih dari 50 orang," ujar Syarif.

Lebih lanjut di Komunitas Parkour Bekasi, Syarif menyebut bagi calon anggota yang akan mendaftar dalam seni parkour, terdapat batasan usia yang ditentukan, yaitu 13 tahun. 

Sementara di kelompoknya, terdapat usia paling tinggi yaitu 30 tahun, tercatat terdapat 1 Anggota wanita berusia 19 tahun.

"Batasan usia 13 tahun, maksimal berapa aja, kalo di Bekasi ini, kalo dibawah 13 dialihkan ke komunitas lain, karena dilihat dari kategori latihannya," ucapnya.


Untuk melakukan intensitas pengembangan seni parkour, dirinya bersama para pengurus dan Anggota melakukan jadwal rutin latihan bersama setiap pekan.

Adapun latihan parkour tersebut kini berpusat di dua lokasi yang berbeda di Kota Bekasi.

"Ada di Harapan Indah, lalu di GOR Bekasi, setiap hari Minggu, maupun Sabtu waktunya bisa tentatif, dimulai pukul 14.00 hingga 18.00 WIB," ungkapnya.

Komunitas Parkour Bekasi tetap terbuka untuk menerima anggota untuk masuk kedalam komunitas tersebut.

Ia pun memaparkan para calon anggota cukup mudah, yaitu dengan cara melakukan pendaftaran, setelah itu melakukan pelatihan.

"Ya awal mula memang dari daftar, lalu training, pengenalan basic diri, lalu kita ajak untuk datang dulu nih latihan ya, nantinya dijelaskan trik caranya," ungkapnya.

Dengan kemajuan teknologi, kini Komunitas tersebut telah membuat terobosan dengan cara memanfaatkan sosial media untuk memperlihatkan identitasnya.  (Ihsan Fahmi).

Berita Terkait

News Update