ADVERTISEMENT

Kacau! Ternyata Padang Pusat Khilafatul Muslimin, Cucu Nabi Tak Heran Ada yang Mencak-mencak Soal Rendang Babi

Minggu, 19 Juni 2022 18:07 WIB

Share
kolase foto konvoi kebangkitan khilafah dan rendang babi. (Foto: olahan google)
kolase foto konvoi kebangkitan khilafah dan rendang babi. (Foto: olahan google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Salah satu pemilik Dzurriyah atau garis keturunan/cucu Nabi Muhammad SAW, Husin Alwi Shihab kembali menyoroti soal organisasi Khilafatul Muslimin yang ternyata ada kaitan dengan polemik rendang babi.

Ketua Cyber Indonesia itu menyoroti pusat Khilafatul Muslimin yang terdeteksi ada di wilayah Sumatera Barat. Sehingga, Husin Alwi pun tak heran jika ada pihak yang mencak-mencak soal rendang babi.


Dzurriyah/cucu Nabi itu pun mengaitkan polemik rendang babi dengan pusat Khilafatul Muslimin di Sumatera Barat sebagai faktornya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Husin Alwi pada Sabtu (18/6/2022), lewat akun Twitter miliknya @HusinShihab.


Dia turut serta menautkan tangkapan layar sebuah artikel berjudul “Kapolda Sumbar Sebut Kota Padang Pusat Khilafatul Muslimin”.


"Pantesan ada yang mencak-mencak soal rendang babi, ini toh faktornya? Kapan majunya ini negeri kalau soal rendang babi aja sudah bikin heboh sejagat raya?," ujar Husin Shihab, dikutip pada Minggu (19/6/2022).

Sebagai informasi, sebelumnya hadir rumah makan Padang bernama Babiambo, yang menyajikan masakan Padang dalam versi non-halal.


Adapun dalam menunya, rumah makan itu menyajikan rendang babi, gulai babi, nasi babi bakar, dan sejumlah menu lainnya. 


Rumah makan ini terletak di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan menjajakan makanannya secara daring dan langsung di tempat. Meskipun, disebutkan bahwa rumah makan ini sudah lama gulung tikar.


Adapun jajaran Pemprov DKI dan kepolisian tengah memeriksa pemilik restoran Babiambo yang menyajikan rendang babi itu untuk dimintai keterangan. ***

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT