ADVERTISEMENT

Buntut Penyerangan ke Rawa Bunga, Polisi Masih Buru Dua Preman Gunung Antang

Minggu, 19 Juni 2022 18:41 WIB

Share
Ilustrasi penyerangan. (kartunis: poskota/arif)
Ilustrasi penyerangan. (kartunis: poskota/arif)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, masih melakukan pengejaran terhadap dua orang preman Gunung Antang pelaku penyerangan permukiman warga Rawa Bunga Jalan Kemuning Bendungan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Diketahui, satu tersangka penyerangan bernama Suardi yang diketahui memiliki pistol rakitan dalam penyerangan tersebut telah diringkus.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP, Ahsanul Muqaffi, mengatakan, saat ini pihaknya terus memburu dua orang preman berinisial ARS dan HD yang terlibat dalam aksi penyerangan dini hari itu.

"Pelaku ini dibantu oleh dua rekannya sesama preman lokalisasi Gunung Antang atas inisial ARS dan HD yang kini masih dalam pengejaran Tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur," kata Ahsanul saat dihubungi, Minggu 17 Juni 2022.

Mantan Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Utara itu melanjutkan, selain melakukan perburuan terhadap dua orang pelaku lain, pihaknya juga bakal mendalami terkait kepemilikan senjata api rakitan yang digunakan oleh pelaku bernama Suardi.

"(Pelaku beli senjata di Shopee?) Ya, pengakuannya begitu. Namun, tentunya akan kita dalami terlebih dahulu, karena kan itu baru pengakuan dari dia saja," ujar Ahsanul.

Perwira menengah Polri itu menyatakan, dalam hal ini pihaknya tak ingin gegabah dan mudah percaya dengan pengakuan dari pelaku ihwal senjata yang didapatnya.

"(Penjual senjata di Shopee akan ditindak?) Kita dalami dulu, Mas," ujar dia.

"Pada intinya kita akan dalami dulu benar atau tidaknya dia dapat senjata itu dari mana, soalnya kan ini baru berdasarkan pengakuan dia saja," sambungnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Budi Sartono menambahkan, motif dari terjadinya aksi penyerangan yang berujung pembacokan terhadap warga Rawa Bunga itu, dilatari atas rasa dendam pelaku terhadap para warga yang sebelumnya mengeroyok adik pelaku lantaran dituduh mencuri kotak amal di salah satu Masjid.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Andi Adam Faturahman
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT