TANGSEL. POSKOTA .CO.ID - Stasiun Pondok Ranji yang terletak di kawasan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini memiliki wajah baru.
Wajh baru tersebut berupa pembangunan angkutan massal berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang diresmikan pada Kamis (16/6/2022).
Peresmian gedung baru itu pun dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.
Benyamin mengatakan proyek peningkatan aksesibilitas dan penataan Stasiun Pondok Ranji dilakukan antara BUMN PT KAI dengan pihak swasta.
Menurutnya dengan wajah baru ini Stasiun Pondok Ranji semakin mudah diakses oleh masyarakat Tangsel dan sekitarnya yang menggunakan jasa angkutan massal KRL Jabodetabek.
"Dulu Stasiun Pondok Ranji berada di tengah jalan yang sempit. Menjadi sumber kemacetan dan membuat banyak masyarakat merasa tidak aman, sekarang kita memiliki wajah baru yang lebih baik dan nyaman," ujar Benyamin, Kota Tangsel, Jumat (17/6/2022).
Benyamin menuturkan penataan stasiun ini dapat mendukung pergeseran transportasi masyarakat Tangsel dalam beraktivitas.
Sebab, penataan tersebut dapat berimbas terhadap peningkatan penggunaan angkutan massal dari sebelumnya kendaraan pribadi.
"Penataan stasiun ini akan sangat mendukung kelancaran pergerakan masyarakat Tangsel yang mayoritasnya melakukan aktivitas sehari-hari menuju ke Jakarta," ungkapnya.
Sementara, Budi menjelaskan penataan ini ditujukan untuk mengurangi kemacetan yang kerap melanda kawasan Stasiun Pondok Ranji.
Sebab, konsep Transit Oriented Development (TOD) dapat menghubungkan kawasan permukiman dengan simpul transportasi yang memiliki fasilitas lengkap, menjadi pusat kegiatan masyarakat, dan juga memiliki integrasi antarmoda transportasi.
"Masyarakat semakin mudah mengaksesnya. Kami apresiasi kolaborasi yang dilakukan BUMN dan swasta ini. Melalui pendanaan kreatif, kita ajak swasta, seperti di sini ada Jaya Property, di tempat lain ada BSD, dan swasta lainnya kami juga ajak, silahkan usulkan. Sehingga diharapkan titik-titik TOD bisa dikembangkan secara menyeluruh dan berkelanjutan," ungkap Budi.
Di sisiain, Erick Thohir mengatakan dalam rangka mengurangi kemacetan, pemerintah berupaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan meningkatkan layanan angkutan massal.
Menurutnya pembangunan suatu kawasan permukiman di perkotaan harus dapat memiliki kemudahan akses dengan fasilitas pelayanan publik seperti angkutan massal KRL.
"Saat ini kami sudah bangun empat titik TOD. Kami terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk meningkatkan fasilitas angkutan massal secara menyeluruh," ungkap Erick Thohir. (CR09)