Jenderal polisi berbintang satu itu menjelaskan, ihwal giat penangkapan pentolan organisasi Khilafatul Muslimin yang dilakukan pihaknya di sejumlah wilayah Tanah air, merupakan hal yang berkesinambungan satu sama lain.
Sebab menurutnya, dari penangkapan tersebut, terungkap sebuah fakta bahwa mereka (Khilafatul Muslimin) bukan hanya melakukan aksi konvoi kendaraan saja. Namun, juga mengajak masyarakat untuk mengikuti mereka menganut ideoligi Khilafah.
"Jadi kegiatan Khilafatul Muslimin itu bukan hanya di Cawang Jakarta Timur, juga di Brebes, kemudian di Surabaya itu bukan hanya konvoi saja. Tetapi, dalam konvoi itu mereka menyebarkan brosur dan selebaran yang memuat ajakan-ajakan untuk mengikuti Khilafatul Muslimin atau menuding Khilafah," jelas Ramadhan.
Mantan Kapolres Palu itu juga menambahkan, terkait dengan sumber dana yang didapat organisasi Khilafatul Muslimin untuk menjalankan operasional organisasi, disebut didulang dari pihak internal dan eksternal.
"Terkait dengan aliran dana, yang diketahui penggalangan dana yang sudah pasti adalah internal mereka. Artinya, disebarkan melalui kotak amal sesama mereka pada kegiatan Majelis. Jadi baru internal," ungkap dia.
Sementara untuk dana dari luar atau eksternal, ujarnya, hingga saat ini hal tersebut masih didalami oleh Kepolisian apakah organisasi Khilafatul Muslimin juga mendulang sumber dana dari pihak luar.
"Terkait dengan sumber dana dari luar, apakah ada sumber dana eksternal yang mendukung untuk kegiatan organisasi Khilafatul Muslimin, ini masih kita tracing. Kita akan telusuri apakah ada sumber-sumber luar yang mendukung kegiatan itu," papar mantan Kabag Penum Divisi Humas Polri itu.
"Yang perlu kita pahami, bahwa Polri harus menjaga keutuhan bangsa ini, menjaga agar tidak terjadi perpecahan bangsa, tidak ada ideologi selain ideologi Pancasila," pungkas Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 itu. (Adam)