JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi meringkus tiga orang pelaku yang melakukan penjambretan kepada dua karyawan ekspedisi di Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat.
Salah satu pelaku masih di bawah umur.
Ketiga pelaku yang diringkus yakni TB (24), NDO (21) dan AP (17).
Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing setelah polisi melakukan penyelidikan.
Kapolsek Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, ketiga pelaku beraksi dengan modus mencari korban yang tengah nongkrong dan dalam situasi sepi.
Saat kejadian, ketiga pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut, menggunakan sepeda motor dengan berbonceng tiga ketika melakukan aksinya.
"Ketiga tersangka langsung mengeluarkan senjata tajam dan menodongkan ke korban agar mau menyerahkan barang-barangnya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Menurut Kapolsek yang akrab disapa Ocha itu menjelaskan bahwa ketiga tersangka menggasak dua handphone dan satu dompet berisikan surat-surat milik korban.
"Ketiga tersangka telah menyiapkan senjata tajam tersebut yang mereka bawa dari rumah mereka," jelas Ocha.
Dikatakan Ocha, satu tersangka telah beberapa kali melakukan aksinya. Namun dua tersangka lain, menurut pengakuan, baru sekali melakukan aksi kejahatan tersebut.
"Tersangka saat melakukan aksinya dipastikan tidak dipengaruhi narkona atau minuman keras," paparnya.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, aksi penjambretan terjadi di Jalan Pintu Kecil II, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat.
Dua orang karyawan ekspedisi dijambret oleh tiga orang bersenjata tajam.
Aksi penjambretan tersebut terjadi pada Minggu, 22 Mei 2022 dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Korban bernama Juanda (22) mengatakan, saat kejadian, dirinya bersama tiga orang temannya sedang ingin menutup gerai ekspedisi, tempat mereka bekerja.
Saat itu, Juanda menyuruh satu temannya untuk membeli roko.
Namun tak lama berselang, ada tiga orang pelaku dengan menggunakan sepeda motor secara berboncengan, tiba-tiba masuk ke dalam gapura.
"Saya duduk sambil nunggu temen saya beli roko, ga lama ada yang masuk pura pura nanya 'bang gerbang itu buka ga?' Tutup bang ga bisa lewat. Oh ya udah abis itu puter balik dia (pelaku) turun keluarin sajam," ujarnya saat ditemui, Selasa (7/6/202).
Usai turun dan mengeluarkan senjata tajan (sajam), pelaku kemudian langsung menyuruh korban dan temannya untuk diam, sambil menenteng sajam yang mereka bawa.
Ketiga pelaku meminta kepada korban untuk menyerahkan semua barang-barang yang ada ditangannya dan satu temannya tersebut.
"Barang yang dirampas hape dua sama dompet isi-isinya, mungkin duit juga ada. Kan korban ada dua saya sama temen saya. Kalo saya hape, temen saya dompet sama hape," jelas Juanda.
Saat kejadian, Juanda mengatakan temannya sempat melarikan diri.
Namun dia dikejar oleh dua orang pelaku lainnya dan tak bisa berkutik ketika ditendan dan terjatuh.
Meski demikian, dia memastikan ketiga pelaku sama sekali tidak melakukan kekerasan, seperti melakukan pembacokan.
Hanya saja ketiganya sempat mengancam keduanya.
"Luka ga ada paling, temen saya yang kabur jatoh. Kalo saya diem aja ga bisa ngelawan dia kan pake sajam. Sajamnya golok sama kaya samurai gitu," paparnya.
Beruntung, tidak ada yang luka-luka dalam peristiwa penjambretan tersebut. Korban kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. (pandi)